Beban Emosi Pemimpin

Dalam situasi yang serba tidak jelas, pemimpin harus berani mengambil tindakan dan tentunya menanggung risiko dari keputusannya tersebut.

Kedua, pemimpin  dituntut untuk peduli dengan isu-isu sosial dan lingkungan.

Di samping memenuhi harapan pemangku kepentingan (stakeholder) untuk mencetak keuntungan, seorang pemimpin perlu memperlihatkan empatinya terhadap kondisi sosial dan lingkungan sekitarnya. Lancarnya hubungan eksternal menjadi kunci penting kesuksesan organisasinya.

KIND sebuah perusahaan makanan ringan sehat memiliki misi memberdayakan pelanggannya untuk berbuat hal-hal baik, yaitu dengan berbuat baik pada tubuh mereka sendiri melalui konsumsi makanan sehat dan berbuat baik kepada komunitas.

Sang CEO, Daniel Lubetzky, pernah membuat sebuah perusahaan yang memungkinkan para tetangga di daerah konflik di Timur Tengah untuk membuat dan menjual makanan bersama. Ia juga mendonasikan 25 juta dollar AS kepada kelompok advokasi yang memiliki misi meningkatkan kesehatan masyarakat.

I’m on my fourth business now – it has become clearer that empathy and kindness offer a distinct competitive advantage. When I understand people with ease, I can accomplish more in both my business and my private life.”

Ketiga, pemimpin juga dituntut tampil tulus dan autentik.

Masa-masa pemimpin menutup pintu ruang kerjanya dengan dalih sibuk dan tidak mau diganggu, sudah tidak popular lagi saat ini. Transparansi justru menjadi tren saat ini.

CEO Microsoft Satya Nadella menunjukkan bagaimana ia menjadi pemimpin yang autentik. Ia tidak segan-segan mengungkapkan kesulitannya dalam menyeimbangkan fokus antara kantor dan rumah. Ia dapat bercerita bagaimana ia mengurus putranya, Zain, yang menderita cerebral palsy. Simpati publik pun berdatangan kepadanya pada saat Zain meninggal.

“Menjadi diri sendiri” dan tampil sebagaimana adanya ini bisa jadi hal yang berat bagi pemimpin tertentu, tetapi akan membuat image pemimpin yang lebih utuh sebagai manusia.

Bagaimana cara pemimpin menanggung beban emosi ini?

Memang benar It’s lonely at the top, tetapi inilah kondisi yang harus dihadapi oleh seorang pemimpin. Ia perlu memiliki support system yang secara tulus dapat mendukungnya dalam membuat keputusan-keputusan yang berat.

Mereka bisa sahabat-sahabat di dalam maupun di luar pekerjaan, atau bahkan mentor-mentor yang ia percaya sebagai tempatnya berdiskusi.

Mendengar anjuran para profesional atau konsultan akan menambah manfaat dalam pembuatan keputusannya karena pemimpin tidak mungkin memiliki keahlian dalam semua bidang.

Drone di Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia: Dari Pemetaan Pre-Konstruksi Hingga Urban Air Mobility

Proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru di Indonesia dapat memanfaatkan teknologi drone untuk pemetaan...

Dokumen Penting yang Anda Butuhkan untuk Mendirikan Bisnis

Kami menjelajahi elemen kunci dari dokumen pendirian bisnis dalam buku ini yang sangat diperlukan...

PT. Surya Indo Plastic Meluncurkan Kemasan Minuman PET 100% Daur Ulang dengan Segel PET: Solusi Pengemasan Berkelanjutan

PT. Surya Indo Plastic (SIP) meluncurkan kemasan minuman plastik 100% daur ulang dengan segel...

- A word from our sponsor -