Pompa Semangat

Oleh Eileen Rachman dan Emilia Jakob

Banyak kejadian yang belakangan ini mungkin membuat semangat kerja semakin mengendur. Berita mengenai perang yang tak kunjung berakhir, kerusuhan yang terjadi di negara-negara besar dengan ancaman resesi ekonomi, ditambah lagi dengan serbuan kecanggihan teknologi baru yang dikhawatirkan akan membuat tenaga manusia semakin tidak dibutuhkan.

Semuanya ini tanpa disadari menggerus semangat para pekerja kita sedikit demi sedikit. Padahal, kita semua tahu bahwa pekerja yang bahagia adalah aset dari organisasi. Sebagaimana yang ditemukan dalam survei Gallup bahwa organisasi dengan tingkat engagement yang kuat menunjukkan profitabilitas 21 persen lebih tinggi dibandingkan dengan organisasi sejenis lainnya.

Dalam surveinya tahun 2022, Gallup juga menemukan bahwa hanya 32 persen dari pekerja yang benar-benar engage dengan pekerjaannya, sementara 18 persen lainnya justru secara aktif menampilkan perilaku-perilaku disengage dengan tempat kerjanya.

Angka engagement ini merupakan angka terendah yang ditemukan oleh Gallup dalam survei mereka semenjak tahun 2013.

Penurunan ini dikhawatirkan memang dampak yang terjadi akibat dari tempat kerja yang semakin menyebar dengan kebijakan bekerja secara remote yang dilakukan oleh banyak organisasi.

Namun, memaksa pekerja untuk kembali bekerja di kantor pun dapat memicu pengunduran diri besar-besaran seperti yang kita lihat terjadi pada beberapa organisasi besar, di antaranya Twitter dan Google, beberapa saat lalu.

Bagaimana manajemen mengomunikasikan strategi dan budaya organisasi yang baru pada era new normal ini? Bagaimana karyawan, khususnya generasi muda, yang baru bergabung dalam kondisi kerja secara remote dapat memahami dengan jelas harapan organisasi terhadap mereka? Bagaimana organisasi dapat menularkan semangat positif di antara para pekerjanya?

Ini adalah hal-hal yang perlu dipikirkan oleh organisasi untuk tetap menjaga semangat insannya.

Revitalisasi

Seperti halnya baterai, sumber daya fisik dan psikologis manusia pun ada batasnya. Apalagi dalam situasi yang penuh ketegangan, tuntutan perubahan yang terus-menerus terjadi, energi yang dipakai pun semakin banyak.

Mengelola Energi

Oleh Eileen Rachman dan Emilia Jakob Kita melihat semakin banyak orang muda yang mengalami penyakit...

Banyan Group Bermitra dengan Urasaya Property

Untuk Hunian Bermerek Mewah Pertama di Nakhon Si Thammarat  Terletak di pantai teluk Thailand, Banyan...

Genki Sushi: “From Japan to You” ke Fukuoka

Setelah sukses dengan kampanye "From Japan to You" tahun lalu, yang menampilkan hidangan khas...

- A word from our sponsor -