Menciptakan Kekebalan Bersama Terhadap Hoaks Teori Konspirasi

Alih-alih menilik pada bukti-bukti berseberangan yang disodorkan, mereka punya sistem kepercayaan terhadap teori konspirasi itu sendiri dan setiap keyakinan berfungsi sebagai alat bukti untuk setiap keyakinan konspirasi lainnya.

Akibatnya, misalnya ketika teori konspirasi disanggah oleh konten debunking di Facebook, mereka akhirnya memilih berkomentar dan mendiskusikan konten tersebut dengan lebih intens di ruang gema (echo chamber) mereka sendiri.

Mereka yang mengaku sebagai pakar teori konspirasi juga biasanya punya pengaruh yang sangat besar, meskipun jumlahnya sedikit. Analisis terhadap lebih dari 2 juta komentar di situs subreddit r/conspiracy, menemukan bahwa meskipun hanya 5 persen poster yang menunjukkan pemikiran konspirasi, mereka berinteraksi dan mempengaruhi sedikitnya 64 persen dari semua komentar. 

Lalu, bagaimana menghadapi orang-orang ini?

Tunjukkan empati

Berinteraksi dengan orang-orang yang menyebarkan teori konspirasi harus empatik. Serta berusaha membangun pemahaman dengan pihak lain. Karena tujuannya adalah untuk mengembangkan keterbukaan pikiran di antara mereka. Maka, kita harus memberi contoh komunikasi yang baik secara nyata.

Tegaskan pemikiran kritis

Teori konspirasi menganggap diri mereka sebagai pemikir kritis yang tidak bisa tertipu oleh sumber atau otoritas resmi. Persepsi ini dapat dimanfaatkan dengan balik menegaskan ke mereka, bahwa berpikir kritis adalah nilai yang penting. Baru kemudian kita mengarahkan mereka agar menganalisis teori konspirasi secara lebih kritis.

Hindari mengolok-olok

Mendekonstruksi atau menertawakan teori konspirasi secara agresif, atau berfokus pada “memenangi” argumen, akan berisiko pada penolakan secara otomatis. Namun, masih ada kemungkinan ejekan/olokan itu berhasil mempengaruhi persepsi khalayak umum.

Jadilah pengantar pesan terpercaya (trusted messengers)

Pesan balasan yang dibuat oleh mantan anggota komunitas ekstremis (“exiters”) akan dinilai lebih positif dan diingat lebih lama daripada pesan dari sumber lain.

Untuk itu, sebelum melawan balik pemikiran para pakar teori konspirasi, ada baiknya kita menganalisis situasi dan lawan bicara. Perlu diingat bahwa konspirasi nyata memang ada. Namun ciri-ciri pemikiran konspirasi (CONSPIR) bukanlah cara yang produktif untuk mengungkap konspirasi yang sebenarnya. 

Sebaliknya, pemikiran konvensional yang menghargai skeptisisme yang sehat, bukti, dan konsistensi adalah bahan yang diperlukan untuk mengungkap upaya riil untuk menipu publik.

Oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Tokocrypto: Investasi Kripto Aman dan Nyaman di Indonesia

Fokus utama Tokocrypto adalah keamanan dan kepercayaan pengguna. Di era yang semakin terhubung secara...

Tontonan Seru!

Bertahan di Yang Liar dan Jelajahi Budaya-Budaya Penuh Semangat bersama Discovery Channel, TLC, HGTV, AFN, dan Animal...

Dukung Akselerasi Pasar UMKM, Sampoerna Gelar Bincang Wirausaha Nasional di Jakarta

Jakarta, 30 April 2024 – PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), melalui program pemberdayaan UMKM “Sampoerna...

- A word from our sponsor -