Menciptakan Kekebalan Bersama Terhadap Hoaks Teori Konspirasi

Pekan lalu, Nawala Cek Fakta Tempo mengajak Anda memahami mengapa teori konspirasi begitu populer dan bagaimana cara mengidentifikasi ciri-ciri pemikiran teori konspirasi. 

Kami memperkenalkan ciri-ciri pemikiran teori konspirasi melalui akronim CONSPIR, yang disadur dari The Conspiracy Theory Handbook. Panduan misinformasi berbau teori konspirasi ini disusun oleh Stephan Lewandowsky, peneliti dari School of Psychological Science, University of Bristol dan John Cook dari Pusat Komunikasi Perubahan Iklim, Universitas George Mason.

Perlu diingat bahwa konspirasi sebenarnya memang ada, tetapi jarang terkuak melalui metode teori konspirasi. Konspirasi nyata justru ditemukan melalui pemikiran konvensional. Yaitu dengan skeptisisme yang sehat terhadap laporan resmi, sambil mempertimbangkan dengan cermat bukti yang terpampang dan konsisten. 

Sebaliknya, pemikiran teori konspirasi ditandai dengan sikap skeptis secara berlebihan terhadap semua informasi yang tidak sesuai dengan narasi teori. Lalu, menafsirkan bukti secara berlebihan yang mendukung teori yang disukai, serta tidak konsisten alias selalu berubah-ubah.

Agar orang di sekitar kita terlindungi dari paparan teori konspirasi, ada baiknya menerapkan prinsip vaksin di dunia kesehatan; mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan begitu, kita dapat menghambat atau memperlambat penyebaran teori konspirasi. 

Pertanyaan-pertanyaan sederhana bisa kita ajukan sebagai pembuka dialog ketika Anda mendapati orang lain memposting hoaks bernama teori konspirasi di media sosial: 

  1. Apakah saya/Anda mengenali organisasi berita yang memposting berita tersebut?
  2. Apakah informasi dalam postingan tersebut tampak dapat dipercaya?
  3. Apakah postingan ditulis dengan gaya yang biasa digunakan oleh media massa profesional?
  4. Apakah postingan tersebut bermotif politik?

Dari sana, kita bisa mengenali apakah mereka yang berbagi pemikiran teori konspirasi bisa mengontrol perasaannya atau justru diliputi oleh rasa terancam/ketakutan. Ketika orang merasa kehilangan kendali atas suatu situasi, kecenderungan terhadap teori konspirasi akan meningkat. 

Bagaimana menghadapi orang yang gemar berbagi teori konspirasi?

Membongkar teori konspirasi (debunking) mungkin tampak efektif untuk menyadarkan masyarakat secara umum, namun bisa jadi jauh lebih menantang. Apalagi jika kita berhadapan dengan orang-orang yang benar-benar percaya teori konspirasi. 

Tasrih Ketakutan dari Joko Anwar

Resensi Film Siksa Kubur Oleh Akmal Nasery Basral Mengisi libur Idul Fitri dengan film horor di...

15 Gerai Starbucks Tercantik yang Layak Dikunjungi Selama Liburan

Libur Lebaran adalah saat yang spesial untuk berkumpul dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Namun,...

Embark on a Blissful Eid al-Fitr Getaway with Le Méridien Jakarta’s Family-Friendly Package

As the joyous occasion of Eid al-Fitr approaches, Le Meridien Jakarta is thrilled to announce...

- A word from our sponsor -