I Used To Be A Kid

Melodi Masa Kecil Penuh Kenangan Persembahan Dua Empat

Setelah memperkenalkan single pertama Hello Bello dalam album terbaru Head in The Clouds di awal tahun ini, Dua Empat kini menceritakan kenangan tentang indahnya masa kecil mereka melalui single keduanya I Used To Be A Kid.

Single ini menghantar para pendengarnya ikut bersama Dua Empat untuk napak tilas sejenak akan betapa ceria dan bahagianya kisah mereka sewaktu kanak-kanak yang penuh fantasi serta imajinasi. Masa-masa dimana mereka tidak perlu khawatir terhadap apapun selain diri mereka, berbanding terbalik dengan realita kehidupan dewasa yang penuh dengan permasalahan dan kecemasan. 

Menggandeng penyanyi muda Marini Nainggolan, duo gitaris ini menghadirkan permainan harmoni jazz dengan sentuhan pop-klasik yang dituangkan dalam alunan nada-nada manis nan dinamis. “Lirik lagu ini sendiri ditulis oleh Jimmy Lim di mana sangat mewakili memoar indah masa kanak-kanak kita yang penuh keceriaan dan rasanya tak ingin berakhir,” kenang Alvin dan Misi.

Beberapa nama besar pun turut terlibat dalam proses produksi single ini, antara lain Victor Prabowo (contrabass) dan Revie Pongoh (percussion), serta The Strings Quartet yang beranggotakan: Dika Chasmala (violin 1), Yasintha Pattiasina (violin 2), Sanjung Prima (viola) dan Jonathan William (cello). “I Used To Be A Kid” telah dirilis oleh Sadrach Music di kanal-kanal digital. Ikuti perjalanan bermusik Alvin dan Misi melalui Instagram @duaempatmusic

Pre-save links: 

Dengarkan “I Used To Be A Kid” oleh Dua Empat  https://backl.ink/131301934

Dengarkan “Hello Bello” oleh Dua Empat https://backl.ink/118259523

Tentang Dua Empat

Dua Empat adalah duo gitar jazz asal Jakarta yang beranggotakan sepasang kekasih, Alvin Ghazalie dan Misi Lesar. Setelah menimba ilmu di universitas dan kejuruan yang sama, mereka menajamkan visi untuk dapat “memasyarakatkan” musik jazz kepada kaum muda di Indonesia. Bersama-sama, Alvin dan Misi mengasah ilmu mereka dengan musisi-musisi jazz senior terbaik Tanah Air, seperti Dion Janapria, Robert Mulyarardja dan Johanes Radianto. 

Dua album terdahulu: Two of A Kind (2017) dan Swinging Down The Chimney (2017) membukakan kesempatan untuk berkolaborasi dengan Endah N Rhesa, Barry Likumahuwa, Asteriska “Bara Suara”, dan lain-lain. Dua Empat juga telah berkesempatan untuk tampil dalam berbagai festival di Indonesia maupun Asia: Singapore Jazz FestivalJava Jazz Festival, serta Indonesia Jazz Day. Album terbaru mereka “Head in The Clouds” telah rilis di tahun 2020 sebagai suatu rangkaian catatan tentang perjalanan kisah cinta keduanya.

Tentang Sadrach Music

Dibentuk oleh Sadrach Lukas tahun 2014 sebagai sebuah music production company. Berawal dari pengalaman selama delapan tahun sebagai session player di industri musik Tanah Air bersama berbagai nama besar, antara lain: Erwin Gutawa, Aminoto Kosin, Padi, Ello dan Astrid, menghantarkannya pada kesempatan menjadi music director dan arranger untuk Payung Teduh, Pusakata, serta beberapa musisi lainnya.

Bermodalkan pengalaman melalui perjalanan panjangnya, Sadrach Lukas kemudian mengembangkan Sadrach Music menjadi label rekaman pada tahun 2016. Rafael Tan dan SVAMISTRY merupakan beberapa karya Sadrach Music dalam kiprahnya sebagai label rekaman.

Kesadaran Kripto Indonesia Nomor Dua di Asia: Mengapa Pemahaman Masih Sulit?

Survei terbaru yang dilakukan oleh Consensys bekerja sama dengan YouGov mengungkapkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia...

Pintu Kayu Mudah Berjamur saat Musim Hujan? Ini Dia Solusinya!

Pintu kayu sering dipilih karena tampilannya yang estetis dan kemampuannya bertahan lama. Namun, saat musim...

Apakah Ada Bahaya di Balik Pembalut Mint?

Pembalut mint telah menjadi salah satu produk menstruasi yang menarik perhatian karena sensasi segarnya....

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here