Perjalanan Usia Rosa Maria

Pada 1725, ketika ia enam tahun, kapal budak membawanya dari Afrika, lalu menjualnya di Rio de Janeiro.

Ketika ia empatbelas tahun, tuannya mengangkangkan pahanya dan mengajarinya bagaimana mendagangkannya.

Ketika ia limabelas tahun, ia dibeli oleh satu keluarga dari Ouro Preto, yang menyewakan tubuhnya ke para penambang emas.

Ketika ia tigapuluh tahun, keluarga itu menjualnya ke seorang pendeta yang menggunakannya untuk mempraktekkan teknik-teknik pengusiran setan dan berbagai teknik gelap lainnya.

Ketika ia tigapuluh dua, salah satu setan yang tinggal di dalam tubuhnya menghembuskan asap lewat pipa cangklongnya dan melolong lewat mulutnya dan membuatnya berkelojotan di lantai. Untuk itu ia diganjar seratus cambukan di alun-alun kota Mariana, dan hukuman itu membuat tangan kirinya lumpuh selamanya.

Ketika ia tigapuluh lima, ia berpuasa dan berdoa dan mengenakan baju dari kain kafan, dan Bunda Maria mengajarinya membaca. Orang bilang Rosa Maria Egipcíaca da Vera Cruz adalah perempuan hitam terpelajar pertama di Brazil.

Ketika ia tigapuluh tujuh, ia mendirikan rumah penampungan untuk budak perempuan yang dibuang dan pelacur yang sudah lewat masa mudanya, yang dibiayainya dengan menjual kue yang terbuat dari ludahnya, obat yang menyembuhkan segala penyakit.

Ketika ia empatpuluh, banyak orang dengan setia menghadiri acara trance-nya, di mana dalam balutan asap tembakau, ia menari mengikuti irama koor para malaikat, dan Bayi Yesus menyusu dari buah dadanya.

Ketika ia empatpuluh dua ia dituduh mempraktekkan sihir dan disekap di penjara Rio de Janeiro.

Ketika ia empat puluh tiga, para teolog menetapkan ia seorang penyihir karena ia dapat menahan untuk waktu yang lama tanpa mengeluh, lilin menyala yang ditaruh di bawah lidahnya.

Ketika ia empatpuluh empat, ia dikirim ke Lisbon, ke penjara Inquisisi Suci. Ia memasuki ruang penyiksaan untuk diinterogasi dan sejak itu tak pernah ditahu lagi kabarnya.

Eduardo Galeano

“Mirrors”

Penerjemah: Wardah Hafidz

Tasrih Ketakutan dari Joko Anwar

Resensi Film Siksa Kubur Oleh Akmal Nasery Basral Mengisi libur Idul Fitri dengan film horor di...

15 Gerai Starbucks Tercantik yang Layak Dikunjungi Selama Liburan

Libur Lebaran adalah saat yang spesial untuk berkumpul dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Namun,...

Embark on a Blissful Eid al-Fitr Getaway with Le Méridien Jakarta’s Family-Friendly Package

As the joyous occasion of Eid al-Fitr approaches, Le Meridien Jakarta is thrilled to announce...

- A word from our sponsor -