Konektivitas tanpa batas, yang dibangun ke dalam desain pengembangan, memperluas kawasan ini pada siang dan malam hari. Secara signifikan, jalan penghubung publik Mondrian yang berjalan melalui properti untuk pertama kalinya menghubungkan lingkungan Duxton Hill dengan bar di sekitarnya dan jalan-jalan yang dipenuhi restoran di Keong Saik, Craig dan Neil Roads.
Dengan beberapa operator terpopuler di Singapura membuka konsep F&B baru dalam beberapa bulan mendatang, ini akan menciptakan episentrum kuliner baru bagi pecinta makanan dan minuman di seluruh wilayah.
Pendekatan Carter terhadap desain dimulai dengan magang sebagai pematung Albert Guibara di San Francisco. Gelar dalam desain lingkungan diikuti di Arts Center College of Design di Pasadena, di mana dia mengasah idenya untuk membawa seni ke luar angkasa.
Keterlibatan lebih lanjut dengan tokoh-tokoh furnitur Bernhardt dan guru desain Belanda Marcel Wanders menyusul, sebelum Carter meluncurkannya sendiri.
“Bagi saya, ini selalu soal bentuk, selalu soal ruang,” jelasnya. “Ini bukan hanya tentang menempatkan objek yang indah di sana-sini, terkadang tentang ruang yang negatif. Banyak desain saya yang sangat terpahat, dan mengambil lebih banyak pendekatan pada komposisi.”
Di Mondrian Singapore Duxton, hal ini terwujud di seluruh hotel. Carter dibawa dengan ide besar ruko yang dirubah total.
“Yang kami dapat sampaikan, kami mengambil bagian-bagiannya dan menyulap menjadi bentuk kontemporer. Kami ingin memperkenalkan tetapi juga menciptakannya kembali, siluet Singapura tersebut. Untuk menemukan kembali detail lama dalam sentuhan kontemporer dan tak terduga.”
Pendekatan ini menjadi nyata di Shophouse Suites yang khas, di mana fitur tradisional memiliki sentuhan modern dengan langit-langit berkubah dan daun jendela kayu melengkung. Dengan tempat tidur bergaya Murphy, suite telah dirancang untuk berubah dari kamar tidur menjadi ruang pertemuan atau ruang hiburan.