Menjadi Panutan

Oleh Eileen Rachman dan Emilia Jakob

Modelling merupakan proses belajar yang paling sederhana dan alamiah dilakukan oleh manusia sampai hewan sekalipun. Anak kecil mulai belajar meniru tingkah laku dan perkataan orang-orang dewasa di sekelilingnya bahkan sebelum mereka memahami artinya.

Sebuah survei pada 70.000 anak usia 12 tahun ke atas menemukan bahwa mereka yang memiliki orangtua perokok memiliki kecenderungan lebih besar untuk merokok. Sebanyak 38 persen anak yang memiliki orangtua perokok pernah mencoba untuk merokok sepanjang hidupnya dibandingkan dengan hanya 13 persen anak dengan orangtua non-perokok yang mencoba untuk merokok.

Dari situ, kita melihat besarnya pengaruh perilaku orangtua terhadap pilihan perilaku anak-anaknya.

Menurut Albert Bandura, penggagas Social Learning Theory, proses belajar terjadi ketika mengamati perilaku sosial orang lain dan kemudian meniru apa yang dilakukan atau dikatakan orang lain. Ada empat hal yang dapat membuat proses meniru itu berlangsung dengan sukses.

Pertama, atensi, ketika individu memperhatikan lingkungannya, melihat hal-hal yang menarik minatnya. Orangtua yang menjadi pahlawan pertama bagi anak-anaknya, tokoh publik yang gerak-geriknya banyak diberitakan media massa, atau pimpinan organisasi adalah tokoh-tokoh yang dengan mudah menjadi role model bagi individu lain melalui keberadaannya.

Sebagai pemimpin, kita harus ingat bahwa semua mata memperhatikan kita, sebagaimana layaknya paparazi dan netizen. Menjadi role model tidak ada dalam KPI seorang pemimpin. 

Namun, seorang pemimpin tidak bisa mengelak dan menganggap enteng sorotan mata pengikutnya. Tanggung jawab pemimpinlah untuk berstrategi bagaimana menjadi role model yang lebih baik.

Kedua, retensi. Hal-hal yang menarik perhatian dari para role model ini akan masuk di ingatan para pengamatnya untuk nanti muncul ke permukaan dan menjadi perilaku pengamat ketika ia menemukan situasi serupa. Konsistensi dari para role model ini karenanya sangatlah penting sehingga perilaku yang kerap teramati tersebut dapat masuk ke memori para pengamatnya.

Menjadi role model berarti menginspirasi orang lain untuk meniru apa yang kita lakukan, bukan melakukan apa yang kita katakan. Tidak semua atasan dapat menjadi role model.

Marriott Luncurkan Program Global ‘Connect Responsibly’ dengan Marriott Bonvoy Events

Marriott International meluncurkan inisiatif global bernama 'Connect Responsibly' bersama Marriott Bonvoy Events. Program ini...

Bitcoin Diramal Capai ATH Baru Sebelum Pemilu AS

Harga Bitcoin kembali menjadi sorotan dengan prediksi mengejutkan dari Chief Investment Officer (CIO) Bitwise,...

Grafik Harga Bitcoin Muncul Lagi di Google, Ini Penjelasannya!

Google baru saja mengembalikan grafik harga Bitcoin di hasil pencariannya setelah sebelumnya sempat menghilangkan...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here