Mengambil Keputusan Bermutu

Bebas konflik kepentingan

Pengambilan keputusan yang salah sering dilatarbelakangi conflict of interest para pengambil keputusan. Dasar pertimbangan yang mereka gunakan bukan lagi kepentingan dari pihak-pihak kepada siapa ia seharusnya mempertanggungjawabkan profesionalitasnya, melainkan lebih banyak mempertimbangkan masa jabatan, kepentingan kelompok tertentu, atau bahkan ego pribadinya sendiri. Ini yang harus diwaspadai.

Seorang profesor dari Harvard juga mengingatkan, dalam mengambil keputusan, terlalu banyak data yang dipertimbangkan juga merupakan jebakan dan menenggelamkan kita dalam proses analisa yang berkepanjangan. Akibatnya, pengambilan keputusan akan kehilangan timing yang tepat. It’s critical to be strategic at every step of the process.

Langkah pengambilan keputusan

Dalam proses pengambilan keputusan, kita sebaiknya awas terhadap realita bahwa dengan sistematika yang benar, kita bisa mendapatkan hasil keputusan yang lebih bermutu.

Pertama, kita perlu menggambarkan dengan jelas tujuan pengambilan keputusan dan sasaran yang ingin kita capai. Kita perlu membicarakan situasi yang kita hadapi secara gamblang dengan para stakeholder dan anggota tim yang akan bergerak bersama kita.

Dalam langkah pertama ini, kita perlu menyepakati bahwa keputusan memang harus segera diambil. Semua orang biasanya memahami kondisi ini, tetapi sering kali perhatian kita teralihkan oleh pembicaraan-pembicaraan lain. Fokus pengambilan keputusan pun terabaikan. Kita juga harus menyamakan pendapat mengapa keputusan harus diambil dan seberapa kritisnya hal tersebut.

Kedua, kita perlu menugaskan setiap anggota tim untuk mencari informasi dan membuat riset mengenai permasalahan yang kita hadapi. Kalau perlu, data mengenai kompetitor pun menjadi bahan pertimbangan. Tim juga perlu mempelajari apa saja konsekuensi dari setiap alternatif keputusan yang akan diambil.

Langkah ketiga setelah semua data terkumpul, tim menganalisis semua alternatif dari tindakan yang diambil. Lengkap dengan persentase keberhasilan dalam menyelesaikan masalah yang kita hadapi dengan sasaran yang terukur. Kita pun dapat mengeliminasi alternatif yang terlalu berisiko dengan yang dapat diimplementasikan secara realistis dan memberikan hasil yang mendekati harapan.

Langkap keempat, merangkum keputusan beserta seluruh konsekuensi positif dan negatifnya. Langkah kelima, memilih dan dilanjutkan dengan langkah keenam untuk melakukan eksekusi.

Terakhir, kita harus ingat mengevaluasi efektivitas keputusan yang diambil. Kita bisa membandingkan hasil implementasi dengan kriteria keberhasilan yang sudah kita buat.

Kegagalan dalam pengambilan keputusan biasanya berasal dari tindakan yang sudah diambil ketika informasi belum lengkap atau terlalu bertumpu pada satu sumber saja. Memang terlalu banyak informasi juga bisa membuat kita bingung, karenanya sangat penting untuk mengetahui apakah kita sudah memiliki seluruh informasi yang dibutuhkan atau tidak.

Mengungkap Kemegahan Dubai di Indonesia

Tandai kalender Anda dan bersiaplah untuk konvergensi keunggulan real estat yang belum pernah terjadi...

Thailand Industrial Business Matching 2024

Membangun Aliansi Global: Menghubungkan Industri Thailand dengan Pasar Internasional Menggali Potensi Perdagangan dan Investasi Thailand...

KarirLab Mempersembahkan Inovasi Baru dalam Dunia Pencarian Kerja dengan Resume Builder Integrasi AI Pertama di Indonesia

Jakarta, 4 Mei 2024 — Di tengah dinamika pasar kerja yang semakin kompetitif, KarirLab,...

- A word from our sponsor -