Manajemen Ego

Menata dan mengendalikan ego

Pertama, jangan biarkan ego kita menyempit. Diam-diam ego kita berusaha membuat lorong sehingga kita sulit membandingkan pendapat kita dengan yang lain demi mencari kebenaran dirinya.

Kita hanya mendengar suara kita berbicara dan menganggapnya sebagai kebenaran hakiki. Bahkan demi mempertahankan dirinya, ego kita berusaha mendiskreditkan pendapat yang lain. Kita tumbuh menjadi orang yang “self centered”.

Untuk menghindari hal itu, paksa diri kita untuk mendengar pendapat dan saran orang lain, sampai mereka selesai berbicara. Kenali momen setiap kali hati kecil kita mengatakan sudah tahu apa yang akan dikatakan orang lain sehingga dengan cepat memotong pembicaraan dan menyambungnya dengan pendapat kita sendiri, untuk menunjukkan bahwa kita paling tahu.

Tunjukkan kerendahan hati bahwa kita mungkin saja salah. Kita tidak selalu memiliki jawaban, tidak peduli seberapa pun berpengalamannya diri kita. Ini akan membuat ego kita terasah dan mengarahkan diri kita untuk berfokus pada yang benar sehingga membuka peluang bagi orang lain untuk memberikan ide atau kritikan.

Dengan memosisikan diri sebagai pembelajar, kita membuka pikiran kita terhadap informasi dan pengetahuan lain untuk masuk ke benak kita. Kita pun tetap harus membiasakan diri terampil mengajukan pertanyaan, tanpa khawatir dibilang bodoh.

Manusia memang bisa tampil dengan seribu wajah sehingga terkadang membuat kita sulit untuk memercayai seseorang. Di sinilah manfaatnya bila kita memiliki teman baik yang benar-benar bisa kita percaya.

Teman yang baik tidak segan untuk mengungkapkan kebenaran pada diri kita meskipun berisiko membuat hubungan menjadi renggang jika kita tidak menerimanya. Sebab, tujuan mereka adalah membuat kita menjadi lebih baik. Jagalah kehadiran teman-teman seperti ini dalam hidup kita.

Berikan apresiasi kepada mereka yang memberikan perspektif berbeda dari yang kita tahu, kita lihat, dan kita rasa. Gunakan kalimat yang menghargai, seperti terima kasih telah berbagi pandangan, apa yang Anda sampaikan sangat menarik dan tidak terpikirkan oleh saya sebelumnya.

There’s always two sides of a coin. Bayangkan berapa banyak konflik, perpisahan, atau perceraian yang batal terjadi jika kita menyadari bahwa apa yang kita lihat dan tahu hanyalah sebagian dari keseluruhan yang utuh. Berapa banyak hubungan dapat terselamatkan bila kita mampu menekan ego yang melembung ini dan memulai pembicaraan yang awalnya terasa sulit.

Sadari bahwa seberapa pun suksesnya kita, ini tidak pernah merupakan buah dari kerja keras kita seorang diri. Ada sekian banyak orang, baik kita sadari maupun tidak, secara langsung maupun tidak langsung, yang berkontribusi terhadap kesuksesan kita.

Membangun Masa Depan Generasi Muda Melalui Investasi

Dunia investasi kian dinamis dengan kehadiran aset kripto dan tren GameFi, DeFi, hingga NFT....

Membongkar Stigma Kripto: Aman dan Potensial, Tips Hindari Penipuan!

Di era digital ini, istilah "kripto" kian populer. Teknologi blockchain yang mendasarinya diprediksi akan...

Menyambungkan Pembeli dan Penjual

Signature bangga menjadi jembatan utama antara pembeli dan penjual di pasar real estat. Tujuan...

- A word from our sponsor -