Kopi Dapat Lindungi dari Penyakit Jantung

Minum kopi bisa lindungi penyakit jantung? Hal itulah yang selalu menjadi pertanyaan para pecinta kopi. Atau justru mereka tidak peduli, karena kopi membuat mereka addicted alias ketagihan, tanpa berpikir efeknya.

Yang jelas, derdasarkan riset terbaru, minum kopi dalam batas normal (tiga kali sehari) bisa menurunkan risiko detak jantung yang tidak normal. Sementara, ahli kesehatan yang lain menyarankan, pasien yang punya masalah jantung, seperti aritmia, sebaiknya menghindari minuman berkafein. Aritmia adalah kondisi yang menyebabkan jantung berdetak tidak teratur, terlalu lambat atau terlalu cepat.

Tapi, itu anggapan lama. Penelitian terbaru, dari Baker Heart and Diabetes Institute di Melbourne, Australia, menunjukkan temuan yang menarik. Riset tersebut melaporkan bahwa kafein dapat membantu melindungi kita dari masalah jantung yang mematikan.

Untuk membuktikan hal tersebut, para ahli menganalisis serangkaian penelitian yang mengamati asupan kafein dan dampaknya pada aritmia atrium dan ventrikel. Hasilnya cukup mengejutkan, kafein ternyata mampu menghalangi efek adenosin atau zat kimia yang dapat meningkatkan risiko irama jantung yang abnormal.

Artikel di The Independent menyebutkan, beberapa hasil riset yang dijadikan dasar analisis dalam penelitian ini, yaitu riset yang melibatkan 228.465 orang dan menunjukkan bahwa risiko fibrilasi atrium – suatu kondisi yang menyebabkan detak jantung tidak teratur – turun enam persen pada orang yang minum kopi secara teratur.

Kafein ternyata mampu menghalangi efek adenosin atau zat kimia yang dapat meningkatkan risiko irama jantung yang abnormal.

Riset yang meneliti 115.993 pasien dan menunjukkan pengurangan risiko sebesar 13 persen. Riset acak dari 103 pasien serangan jantung, yang diberi 353mg kafein per hari, juga menunjukkan peningkatan denyut jantung. Bahkan, riset tersebut tidak menunjukan gejala aritmia yang signifikan.

“Ada persepsi publik, seringkali berdasarkan pengalaman anekdotal, kafein adalah pemicu umum untuk masalah irama jantung,” kata Dr Peter Kistler, selaku pemimpin riset tersebut. “Peninjauan kami yang ekstensif terhadap literatur medis menunjukkan, ini bukan masalahnya,” tambahnya.

Hanya dua penelitian menunjukkan peningkatan risiko untuk aritmia, tetapi peneliti berpendapat, hal ini terjadi ketika pasien minum setidaknya 9-10 cangkir kopi sehari. Oleh karena itu, periset berpendapat, minum hingga 300mg kafein sehari (setara dengan tiga cangkir), adalah jumlah yang aman untuk pasien dengan detak jantung yang tidak teratur.

Hanya saja, periset menyarankan agar pasien dengan masalah jatung harus berkonsutasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk meningkatkan konsumsi kafein. (Danu Kuntoaji)

Kelompok Pasien Dorong Akses yang Berkeadilan untuk Obat HIV Lenacapavir

Indonesia AIDS Coalition (IAC), selaku organisasi berbasis komunitas yang bekerja di isu HIV, telah...

300 Pendidik Siap Integrasikan Artificial Intelligence dalam Pembelajaran

PT Reformasi Generasi Indonesia (REFO) menggelar Indonesia Future of Learning Summit (IFLS) 2024. Menghadirkan...

Starbucks Indonesia Kembali Catatkan Rekor MURI

Di Hari Kopi Internasional 2024Merayakan Hari Kopi Internasional tahun 2024, Starbucks di Indonesia ingin...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here