Kerendahan Hati Pemimpin

Tim tanpa pemimpin dengan kerendahan hati sering merasa terancam kesejahteraannya. Mereka akhirnya menampilkan sikap “asal bapak senang”, patuh tanpa sikap kritis demi menghindari konfrontasi dengan pemimpin yang arogan itu.

Bagaimana mungkin organisasi mendapatkan engagement dari para karyawannya ketika mereka sering merasa diintimidasi melalui komentar dan pertanyaan atasan yang sekadar ingin menunjukkan “I’m the boss”? 

Ada beberapa hal yang bisa diusahakan pemimpin untuk dapat bersikap rendah hati.

Banyaklah bertanya dengan tujuan benar-benar untuk mendapatkan informasi.

Terima ide-ide baru anggota tim kita, seaneh apa pun juga kelihatannya sambil berusaha memahami dari sisi pandang mereka.

Praktikkan rasa welas asih dan gunakan inteligensi emosi kita secara optimal.

Selalu sadari bahwa apa yang kita yakini benar pada masa lalu, belum tentu benar untuk masa sekarang.

Ambil tanggung jawab ketika kesalahan terjadi sehingga bawahan pun tidak takut untuk terus bereksperimen.

Ingat, where arrogance makes headlines, humility makes a difference. Sebagai pemimpin, tanyakan pada diri kita sendiri, apakah kita cukup kuat untuk mengakui bahwa kita tidak tahu dan bahwa kita bisa saja salah? Semoga jawabannya selalu: ya.

EXPERD, HR Consultant/Konsultan SDM

Diterbitkan di Harian Kompas Karier 11 Februari 2023

Stafsus Presiden Jokowi dan Kemenkop UKM Apresiasi Pendampingan UMKM Sampoerna & INOTEK

Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengapresiasi...

Berdampak Positif bagi Perekonomian, Sampoerna Pacu Pengembangan Kualitas SDM

JAKARTA – Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) Ivan Cahyadi menegaskan komitmen perusahaannya untuk...

Buku PR Karya Praktisi dan Akademisi

Book Review Judul Buku: A Comprehensive Guide to Crafting Effective Public Relations Campaign: 8 Steps...

- A word from our sponsor -