FOMO

Apa yang kita fokuskan akan memengaruhi tingkah laku dan kebahagiaan kita. Karena kemampuan fokus kita hanya terbatas pada beberapa hal saja, bila bisa mengurangi fokus kita pada hal-hal yang membuat galau dan sebenarnya tidak penting, kita memiliki ruang lebih besar untuk memikirkan hal-hal yang penting bagi kita.

Jadi, bagaimana kita bisa mengalihkan perhatian kita menghindari adiksi media sosial ini, sementara hidup menurut kita lumayan membosankan dan monoton? Start your day with learning, not scrolling. 

Pandanglah sekeliling Anda. Apakah masih ada hal yang belum Anda syukuri? Rumah? Pekerjaan? Keluarga? Teman? Bayangkan bila hal-hal ini diambil dari kita. Bagaimana perasaan kita? Oleh karena itu, syukuri dan nikmatilah apa yang kita miliki saat ini dalam genggaman kita.

Pada dasarnya, rasa bersyukur adalah kunci kebahagiaan. Semakin seseorang bersyukur, semakin ia kebal terhadap depresi, kecemasan, dan rasa iri.

Meskipun sense of belonging memang merupakan salah satu kebutuhan manusia, kita tidak selalu perlu be connected. Sesekali kita memang perlu tahu apa yang terjadi dengan orang-orang di sekeliling kita, tetapi sesekali menikmati kesendirian, asyik juga.

“Yang menarik adalah kekuatan dan dampak dari media sosial… Jadi, kita harus mencoba menggunakan media sosial dengan cara yang baik.” – Malala Yousafzai

EXPERD, HR Consultant/Konsultan SDM

Diterbitkan di Harian Kompas Karier 25 Maret 2023

Kuatkan Tulang dan Pernafasan Anda dengan Susu Kambing Etamilku

Jakarta – Elmedinah Indonesia dengan bangga mempersembahkan produk terbaru mereka: Susu Kambing Etamilku. Dikembangkan...

Susu Kambing Etamilku: Rahasia Kesehatan Tubuh yang Terjaga dari Elmedinah Indonesia

Jakarta – Elmedinah Indonesia mempersembahkan solusi kesehatan terbaru mereka: Susu Kambing Etamilku. Sebagai pemimpin...

Organisasi Masyarakat Sipil Meminta Pemerintah Indonesia untuk Tidak Terburu-buru dalam Menyetujui Perjanjian Pandemi

Organisasi Masyarakat Sipil Indonesia mengirimkan surat terbuka kepada Pemerintah Indonesia yang menuntut pemerintah untuk...

- A word from our sponsor -