Budaya Korporasi “New Normal”

Kita tahu bahwa para pemimpin sangat berpengaruh pada pengikutnya. Informasi yang diberikan pemimpin sangat dipercaya bawahan. Mereka diawasi oleh para bawahan, baik dari sisi perilaku, values, maupun pendekatannya.

Di sinilah para atasan perlu memengaruhi persepsi dan engagement anak buahnya. Mengingat budaya perusahaan ibarat gunung es yang hanya muncul sedikit dari refleksi nilai dan belief setiap individu yang ada di dalamnya, para pemimpin perlu mengontrol kebiasaan dan perilaku anggotanya.

Mereka harus bisa memberi semangat, menegur, dan mendukung perilaku anak buah yang sesuai dengan budaya korporasinya. Nilai-nilai dan norma yang tidak ada di permukaan perlu kita angkat sehingga semakin nyata terlihat.

Kita sadar bahwa budaya juga dipengaruhi oleh tempat individu berada. Keberadaan orang di suatu tempat akan lebih memudahkan untuk melakukan influencing dan mengkomunikasikan tujuan bersama yang ingin kita raih. Dahulu kita bisa membicarakannya sambil berkumpul bersama. Dalam era baru ini, pemimpin perlu mencari cara untuk mengomunikasikan semangat dan menyalakan api esprit de corps secara inovatif.

Menjaga efektivitas budaya korporasi

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan para pemimpin secara rutin untuk mengembangkan budaya korporasi:

  • Mengartikulasikan budaya korporasi dan menterjemahkannya ke dalam perilaku-perilaku terkini yang sesuai dengan perkembangan situasi serta dapat diobservasi secara jelas. Ada baiknya juga hal ini dibicarakan dan di diskusikan secara rutin bilamana terdapat dilema maupun penyesuaian yang perlu dilakukan.
  • Kenali perubahan perilaku bawahan yang kontra produktif dan bicarakan hal ini secara terbuka dari hati ke hati.
  • Perhatikan kebutuhan dan mood para karyawan. Kitapun perlu menjaga work life balance mereka.
  • Buatlah ritual-ritual baru seperti ngopi bareng secara virtual, sehingga jalinan emosi bisa tetap terbangun
  • Jangan lupa mengembangkan pemimpin baru, menjalankan coaching dan mentoring tiada henti.
  • Dukung komunikasi antar individu dan terlibat dalam diskusi-diskusi informal mereka sambil sesekali untuk melakukan mentoring.
  • Paksakan diri Anda untuk berkomunikasi secara teratur dan positif, sehingga pernyataan-pernyataan anda dianggap menarik dan bahkan ditunggu-tunggu. Perhatikan juga nada suara dan ekspresi Anda ketika mengucapkan ini.

Pandemi sudah memaksa kita untuk berubah. Marilah kita mendorong perubahan itu pada perbaikan budaya perusahaan kita.

Diterbitkan di Harian Kompas Karier 29 Agustus 2020

Stafsus Presiden Jokowi dan Kemenkop UKM Apresiasi Pendampingan UMKM Sampoerna & INOTEK

Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengapresiasi...

Berdampak Positif bagi Perekonomian, Sampoerna Pacu Pengembangan Kualitas SDM

JAKARTA – Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) Ivan Cahyadi menegaskan komitmen perusahaannya untuk...

Buku PR Karya Praktisi dan Akademisi

Book Review Judul Buku: A Comprehensive Guide to Crafting Effective Public Relations Campaign: 8 Steps...

- A word from our sponsor -