An Art Exhibition of Taiwanese Female Artists

PT Jakarta Land mempersembahkan pameran seni yang menggabungkan pemikiran dari 4 seniman perempuan Taiwan. Pameran Ethereal Minds akan digelar selama sebulan yang akan berlangsung di Lobi World Trade Center 2 yang dibuka 15 Oktober dan berlangsung hingga 15 November 2019.

Dengan dukungan dari Spotlight Taiwan dan Taipei Economic and Trade Organization di Jakarta, opening reception akan diadakan pada hari dibukanya pameran ini, yang didahului oleh press preview dengan dihadiri oleh tamu kehormatan; perwakilan dari Taipei Economic and Trade Council. Pameran ini dikuratori oleh galeri seni dan perusahaan konsultan proyek seni mewah yang berbasis di Jakarta; ISA Art & Design.

Ethereal Minds memberi penghormatan pada karya-karya 4 (empat) seniman kontemporer Taiwan; Yang Yi Shiang, Liu Hsin Ying, Huang Chia Ning dan Wang Liang Yin. Istilah kecantikan Ethereal secara universal menggambarkan kecantikan yang abadi dan lembut. Karya-karya mereka sama-sama memiliki narasi dan gambar puitis yang disampaikan ke dalam gaya artistik kontemporer.

Para seniman ini juga sama-sama memiliki nilai-nilai dan simbol-simbol tradisional yang melampaui asal-usul mereka. Berlanjut untuk mengilustrasikan secara visual ke dalam gaya kontemporer modern dan pengaruh barat. Pameran ini juga mengeksplorasi ambivalensi budaya Taiwan yang ditampilkan dalam keunggulan seniman kontemporer perempuan Taiwan. Para seniman terpilih telah memamerkan karya-karya mereka di berbagai galeri, museum, pameran senilokal Taiwan dan juga secara internasional.

Liu Hsin-Ying, Cloud, 2018

Pameran ini juga merupakan langkah yang baik untuk hubungan perdagangan budaya antara Indonesia dan Taiwan. Dengan dukungan dari Spotlight Taiwan serta Taipei Economic and Trade Office, pameran seni yang berlangsung selama sebulan ini bertujuan untuk mengekspos keragaman seni kontemporer Taiwan kepada masyarakat Indonesia dan internasional.

Tentang Seniman

Yang Yi Shiang (lahir tahun 1981, Keelung Taiwan) tinggal dan bekerja di Keelung, Taipei. Lukisan Yang Yi-Shiang sebagian besar memiliki unsur nostalgia dan personal, merekam penggalan-penggalan kehidupan dan perasaannya. Lukisan-lukisan inimemberi kesan kepada audiens dengan konsep-konsep dan sensivitas tajam yang diekspresikan pada ketidaknyamanan, kekecewaan, dan keterikatan darikehidupan kontemporer.

Yang yi Shiang pernah bekerja secara singkat sebagai guru lukis hingga pameran debutnya, ’Spirit of Travel,’ di Espace Louis Vuitton, Taipei pada tahun 2013. Ia juga berpartisipasi dalam pameran kelompok di berbagai institusi termasuk Kaohsiung Museum of Fine Arts, Taiwan (2014); Keelung Cultural Center, Taiwan; dan National Taiwan Museum of Fine Arts, di mana karyanya dimasukkan dalam Young Artist Collection (2013). Ia memenangkan Keelung Art Prize dan hadiah utama di Pameran Seni Rupa Da-Dun, Taichung, Taiwan.

Huang Chia-Ning, Dandelion

Wang Liang Yin (lahir tahun 1979, Taiwan) mengikuti pelatihan seninya di Taipei National University of the Arts, Taiwan. Karya Wang Liang-Yin menceritkan tentang mimpi yang indah maupunyang buruk.

Merujuk Anselmus Kiefer, ia percaya tidak pernah ada permulaan, tetapi hanya ada akhir. Ketika seseorang melangkah menuju batas kognisi, yang nyata, yang tidak nyata, yang diingat dan yang dibayangkan sering saling bertautan dan berputar seperti tentakel gurita. Dorongan pada sensasi, keinginan, realitas dan ilusi, ingatan dan imajinasi, keabadian dan kehilangan, semua ini adalah persoalan-persoalan yang dieksplorasi oleh karya Wang Liang-Yin.

Batasan antara materi dan manusia itu tipis dan samar-samar di benak seniman ini, tetapi ini merupakan batas roh yang benar-bernar mutlak. Karya seni Wang dikoleksi oleh National Taiwan Museum of Fine Arts, Art Bank Taiwan dan Taipei Fine Arts Museum, berkali-kali menang dan tidak hanya dipilih oleh Kaohsiung Award, memenangkan hadiah pertama New Perspective Art in Taiwan Dimensional Creation Series, Long Yen Foundation Creative Arts Award, Chang Hsing Lung Award dan sebagainya.

Setelah mendatangi berbagai kota seperti Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Korea, dan Cina untuk membuat pameran.

Huang Chia Ning (lahir tahun 1979, Taipei) menempuh pendidikan formalnya di Yuan Ze University, Taiwan dan melanjutkan masternya di Institute of Plastic Art, Tainan National University of The Arts, Taiwan.

Terinspirasi oleh potret atau foto-foto yang diambil dengan santai, Huang tidak memiliki metode tertentu dalam memilih tema atau peraturan yang ideal untuk diikuti. Ia menyebut dirinya sebagai wadah yang membawa berbagai pengalaman visual.

Para penonton dapat melihat kepingan kehidupan dan selera humor seniman ini melalui lukisan yang digambarnya, misalnya, makanan di kotak makan yang belum habis, kawanan burung pipit di halaman, dan bahkan sampah dapur di wastafel.

Karya seni pertama Huang Chia-Ning yang ditawarkan pada lelang adalah Un-Presentable-i di Christie’s Hong Kong pada 2017. Ia telah memenangkan banyak penghargaan termasuk Taipei Arts Award (2007), Union Art Award by Union Bank(2000) dan fellowship of the National Cultural and Arts Foundation (2009). Karya-karya Huang Chia-Ning juga ditampilkan di Museum of Fine Arts, Taipei Fine Arts Museum dan koleksi pribadi Cultural Affairs Bureau of Tainan County Government, koleksi YAGEO Foundationdan Taishin Foundation for Arts and Culture.

Liu Hsin Ying (lahir tahun1991, Taiwan) dilatih di Art Students League, New York pada tahun 2013 dan di Departemen Seni Rupa, Taipei National University of The Arts, Taipei, Taiwan, kemudian lulus pada tahun 2015. Ia berkarya dengan berbagai medium dan pendekatan seperti melukis, menggambar inspirasi dari pribadinya dan pemikiran secara intelektual.

Ia saat ini berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia. Liu Hsin Ying telah melakukan berbagai pameran tunggal termasuk ‘A Period of Time’ di Soul Art Gallery Taipei (2013), ‘Please Give Me a Shape in One Piece’ di Richard Koh Fine Art, Kuala Lumpur Malaysia dan ‘Somewhere Down The River’yang merupakan salah satu pameran solo terbarunya di Richard Koh, Malaysia. Ia juga telah melakukan pamerankelompok di seluruh Taiwan dan Singapura. Salah satu penghargaannya termasuk Penghargaan Outstanding Art Prive di Taipei National University.

Wang Liang-Yin, Spray and Rainbow

Tentang ISA Art & Design

ISA Art and Design merupakan sumber utama untuk kurasi artistik yang holistik. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, keahlian dalam seni Asia Tenggara dan passion untuk seni kontemporer Indonesia, mereka membantu klien dalam membangun koleksi mereka dengan mencari karya seni dan memberi layanan konsultasi seni.

Mereka dapat memperoleh karya yang diinginkan melalui ruang pameran private ISA, jaringan pribadi dan profesional kami yang luas, lelang lokal dan internasional, pameran seni atau galeri, serta rekomendasi seniman-seniman baru.

Sementara juga bekerja sama dengan arsitek dan desainer interior, ISA membantu klien baik untuk pribadi maupun perusahaan dalam mendapatkan karya seni ke ruang-ruang yang mereka inginkan. ISA adalah solusi satu atap untuk menjembatani dua dunia dari seni dan desain.

Tasrih Ketakutan dari Joko Anwar

Resensi Film Siksa Kubur Oleh Akmal Nasery Basral Mengisi libur Idul Fitri dengan film horor di...

15 Gerai Starbucks Tercantik yang Layak Dikunjungi Selama Liburan

Libur Lebaran adalah saat yang spesial untuk berkumpul dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Namun,...

Embark on a Blissful Eid al-Fitr Getaway with Le Méridien Jakarta’s Family-Friendly Package

As the joyous occasion of Eid al-Fitr approaches, Le Meridien Jakarta is thrilled to announce...

- A word from our sponsor -