Tata Krama di Dunia Digital

Oleh Eileen Rachman dan Emilia Jakob

Seberapa sering Anda mengikuti rapat secara daring yang para peserta rapat enggan menampilkan wajahnya dengan berbagai alasan? Ada yang beralasan karena jaringan yang kurang kuat, ada juga yang mengatakan karena sedang mengikuti rapat lain yang berjalan secara paralel.

Selain itu, bisa juga karena ia merasa penampilannya saat itu kurang pas untuk ditampilkan di depan kamera.

Pada era modern dengan teknologi sudah mendominasi komunikasi dunia digital bahkan kehidupan sosial, bagi sebagian orang, tata krama dan etiket bisnis itu sudah tidak berlaku ketat seperti dulu.

Dengan gaya bekerja work from home ataupun hibrida dan remote seperti ini, bisa jadi standar penampilan kerja memang sudah tidak seketat dulu lagi. Kita terbiasa bekerja dengan busana yang lebih santai, bahkan sering juga ada yang hanya formal bagian atas sementara bawahnya memakai pakaian rumah.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun mengatakan, aturan berpakaian saat ini tidak seketat dulu lagi. Individu bisa lebih bebas mengeskpresikan gaya pribadinya dalam pertemuan-pertemuan bisnis. Namun, apakah suasana kasual ini dapat menghapus berlakunya etiket?

Rupert Wesson, seorang ahli etiket mengatakan, kita secara otomatis akan melakukan penilaian kepada pihak lain dalam tujuh detik pertama pertemuan. Hal ini ternyata juga berlangsung dalam dunia daring.

Bagaimana kesan Anda pada mereka yang tidak membuka kamera dalam rapat daring dengan Anda, padahal kehadiran Anda di sana karena undangan dari mereka?

Apa kesan Anda terhadap pesan yang ditulis dengan huruf kapital dan dengan penekanan ditebalkan (bold)? Bagaimanapun juga impresi yang kita timbulkan pada orang lain akan sangat berpengaruh pada interaksi–interaksi kita selanjutnya. “Politeness and consideration is like investing pennies and getting dollars back,” kata Thomas Sowell.

Bob Hogan dalam mengembangkan inventori kepribadiannya menemukan bahwa yang lebih penting dalam interaksi di dunia kerja adalah gambaran diri kita sebagaimana yang terlihat dan dipahami oleh orang lain, yang biasa kita sebut dengan reputasi.

Dibandingkan dengan gambaran diri menurut pandangan diri sendiri yang biasa kita kenal dengan sebutan identitas.

Buzo, Kreativitas dan Keragaman Budaya

Buzo memetik inspirasi dari otentisitas tanpa batas , yang akan membawa anda dalam petualangan...

DFS Group Hadirkan DFS Lombok Airport

Tawarkan Akses ke Keragaman Budaya Lombok dan Cinderamata Buatan Indonesia kepada Para WisatawanDFS Lombok...

Wellness for Cancer

Mengenali Pola Pikir Baru untuk Penyembuhan Kanker dan Menjalani Kehidupan SeutuhnyaSetelah menerapkan program...

- A word from our sponsor -