Pensiun Mantap atau Mantab?

Monday Moneyfest

Oleh Susan Djokosudirgo, AWP.

Lambat atau cepat, seseorang pasti akan memasuki usia pensiun, terlebih jika ia adalah seorang karyawan. Usia pensiun standar di kalangan perusahaan swasta biasanya dimulai saat karyawan memasuki usia 55 tahun. Yang bukan karyawan akan lebih fleksibel, karena sebagai pebisnis atau self-employed bisa mempensiunkan dirinya sendiri kapan saja.

Saat pensiun tiba, Anda pilih menjalaninya dengan mantap atau mantab?

Mantap dan mantab hanya berbeda satu huruf, tapi realitasnya amat berbeda. Pensiun mantap adalah pensiun dengan bekal cashflow yang cukup untuk membiayai hidup selama pensiun, yang rata rata sekitar 20 tahunan karena harapan hidup orang Indonesia saat ini di angka 74-75 tahun.

Pensiun mantab, artinya ‘makan tabungan’ atau menggantungkan hasil tabungan di bank atau aset likuid yang sangat mudah dijual. Pertanyaannya, tabungan ini mampu bertahan berapa tahun untuk membiayai hidup? Jika tabungan sudah habis, bagaimana cara bertahan hidup di masa pensiun?

Menurut berita yang dilansir di Kompas.com 12 Februari 2019 berjudul Sebagian Besar Orang Indonesia Tak Siap Finansial Untuk Pensiun?, mengungkap hasil survei yang dilakukan oleh sebuah bank swasta internasional terhadap 1.050 responden.

Retired is being tired twice. First, tired of working. Then, of not.

Hampir 70 persen responden menginginkan masa pensiun yang nyaman dan tenang karena mereka sudah merasa lelah bekerja berpuluh tahun. Namun sayangnya, keinginan tersebut tak dibarengi dengan persiapan perencanaan keuangan di masa pensiun. Hasil survei menunjukkan, baru 30 persen responden mulai menabung untuk mempersiapkan masa pensiun.

Sebanyak 9 dari 10 responden menyatakan kekhawatiran mereka untuk membayar biaya hidup dan gaya hidup di masa pensiunnya. Banyak dari calon pensiunan yang khawatir akan berbagai biaya yang harus di keluarkan di masa pensiunnya. Sebagian besar pun sadar bahwa ujung-ujungnya mereka akan dipaksa kembali bekerja meskipun akan sulit sekali mencari pekerjaan yang sesuai dengan harapan.

Retired. Young at heart. Older in other places.

Sebanyak 86 persen responden khawatir tidak memiliki dana yang cukup untuk bisa hidup nyaman di masa pensiun. Adapun 83 persen lainnya khawatir dengan biaya kesehatan dan pengobatan di masa tua. Selain itu, sebanyak 77 persen responden khawatir kehabisan uang di masa pensiun dan sebanyak 57 persen responden khawatir akan bergantung kepada keluarga secara finansial.

Hal itulah yang membuat sebagian besar responden memilih untuk tetap bekerja dan menghasilkan uang meski sudah memasuki masa pensiun.

Survei menunjukkan dua pertiga responden menyatakan pasca pensiun akan berwirausaha, sedangkan sisanya memilih untuk mengandalkan kebutuhan sehari-hari dari hasil tabungan, kembali mencari pekerjaan, serta menyewakan rumah.

Masa pensiun merupakan saat ideal untuk menikmati masa istirahat bersama keluarga setelah puluhan tahun bekerja. Namun semua kenikmatan dan kenyamanan ini harus direncanakan dengan matang sejak dini. Sayangnya kesadaran tentang perencanaan pensiun ini biasanya timbul saat seseorang sudah mendekati masa pensiun.

Retirement is the longest coffee break. Make it exciting. Not boring.

Jadi, mau pensiun yang mantap atau mantab?

Untuk diskusi gratis persiapan dan perencanaan pensiun, silakan japri ke IG @susandjoko

Trail of The Kings Zero Edition

Merayakan Kekayaan Budaya dan Keindahan Danau Toba Lewat Kompetisi Lari Kelas Dunia Sebanyak 736 pelari dari...

JCI Indonesia Berkolaborasi dengan Indigo Telkom Bawa Startup Berkompetisi di Kancah Global

Indigo dukung JCI Indonesia membawa Startup Indonesia go International melalui event Creative Young Entrepreneur....

Startup Binaan Telkom Ini Jadi Pionir Pengimplementasian Kurikulum Merdeka di Kota Makassar dengan Pembelajaran Berbasis STEM

Educourse.id bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Makassar, didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta...

- A word from our sponsor -