Nutrisi Alami Sembuhkan Infeksi

Oleh Suryo Winarno

PPKM Darurat pandemi corona diperpanjang dalam rentang waktu 20-25 Juli 2021. Alasan PPKM Darurat diperpanjang untuk menekan infeksi Covid-19 di bawah 10.000 orang per hari, menurunkan angka keterisian tempat tidur di rumah sakit, dan menurunkan kematian.

Dengan diperpanjang PPKM Darurat diharapkan pada 26 Juli 2021, kegiatan masyarakat bisa dibuka kembali secara bertahap. Karena tujuan pengendalian mobilitas masyarakat sebagian tercapai.

Misalnya, kasus positif corona menurun signifikan, pasien sembuh meningkat, korban wafat dan keterisian tempat tidur di rumah sakit menurun. Apakah saat ini sudah terlaksana ? Melihat data, ada yang sudah tercapai tapi belum semua.

Semoga perpanjangan PPKM Darurat berganti nama menjadi PPKM Level 4, berhasil mengatasi serbuan makhluk hidup tidak tampak mata tapi menyeramkan manusia mengingat dampak ditimbulkan membuat penderitaan rakyat (pengangguran 27,5 juta orang) dan kerusakan ekonomi negara (defisit APBN semester satu sebesar Rp 283,2 triliun).

Untuk menurunan kasus positif covid dan pasien wafat, selain pembatasan mobilitas, vaksinasi masif, program 5M dan 3 T, perlu upaya lain yang lebih mudah dan murah untuk pasien golongan ringan terinfeksi corona. Pemberian nutrisi alami yang bertujuan mempercepat penyembuhan dan mengurangi beban penderitaan keluarga pasien.

Jika pasien golongan ringan bisa ditangani lebih cepat oleh Tim Satgas Covid-19 bekerja sama dengan sukarelawan kesehatan yang bertebaran di lapangan dengan memakai media sosial.

Maka pasien golongan ringan cepat sembuh mengurangi beban keluarga dan ekonomi negara. Sebaliknya membangkitkan UMKM yang kini bergerilya menawarkan produk seperti tablet daun sambiloto, madu, bubuk jahe merah, kelor, air kelapa di media sosial.

Nutrisi Alami

Sejatinya konsumsi nutrisi alami bisa mencegah serangan penyakit, termasuk virus. Caranya, peningkatan imunitas tubuh. Selain itu, nutrisi alami bisa disiapkan masyarakat tanpa susah payah dengan teknologi sederhana dihasilkan produk herbal yang tersebar di berbagai daerah Indonesia.

Karena itu, keanekaragaman hayati perlu dilestarikan dan dilindungi di dalam Bumi Pertiwi agar tidak terjadi bencana alam dan non alam di masa depan. Untuk itu, riset keanekaraman hayati dan inovasi herbal nabati perlu diintensifkan sehingga bisa menekan impor obat-obatan.

Kebutuhan nutrisi manusia dibagi menjadi dua yaitu makro dan mikro. Makronutrisi terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, sedangkan mikronutrisi meliputi vitamin dan mineral.

Makronutrisi diperlukan manusia untuk kegiatan kehidupan seperti sumber energi, mengganti sel-sel rusak, berkembang biak, dan menciptakan generasi berikutnya. Mikronutrisi digunakan memelihara alat tubuh (gigi, mata, kulit, kuku, rambut) dan menjaga imunitas.

Sumber makronutrisi antara lain padi, singkong, umbi-umbian, daging sapi, daging kambing, udang, kerang, kepiting, daging ayam, minyak kelapa sawit, minyak kelapa, susu, ikan, telur, tempe, tahu, kedelai. Mikronutrisi berasal dari makanan dan minuman dari susu, ikan, sayur dan buah.

Konsumsi Nutrisi

Bagaimana pola pengeluangan konsumsi nutrisi di Indonesia?

Umumnya pengeluaran konsumsi orang Indonesia terdiri atas makanan dan minuman instan 35%, rokok 12,32%, karbohidrat/ padi-padian 11,35%, protein/ udang/ ikan/ cumi/ kerang 7,91%, vitamin/ sayur seperti brokoli, wortel, bayam, kobes 6,62%, protein dan mineral/ telur dan susu 5,66%, vitamin/buah-buahan 4,79%, protein/ daging 4,30%, minyak dan kelapa 2,30%, serat/ kacang-kacangan 1,97%, karbohidrat/ umbi-umbian (1,03%).

Melihat data pola konsumsi rumah tangga mungkin tidak mengejutkan kalau kematian tinggi akibat pandemi bagi ahli kesehatan dan teknologi pangan. Karena rokok menjadi prioritas kedua pengeluaran masyarakat, padahal sumber berbagai penyakit dalam jangka panjang seperti kanker paru-paru, sesak nafas, bronchitis, kulit.

Makanan dan minuman instan menjadi pengeluaran pertama secara prosentase. Hal ini dapat menimbulkan penyakit degeneratif gangguan pencernaan, kegemukan, diabetes, darah tinggi.

Karena makanan dan minuman instan cenderung memiliki kandungan garam, gula, dan lemak yang tinggi menurut ilmu kesehatan. Kandungan garam, gula dan lemak tinggi dalam makanan dan minuman menyebabkan kenikmatan rasa produk.

Sementara yang dibutuhkan untuk menjaga imunitas saat menghadapi serangan virus dan bakteri adalah sayur-sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin C, D, E.

Kedua jenis makanan ini tidak mencukupi sesuai kebutuhan tubuh karena faktor pengetahuan manfaat sayur dan buah dan penghasilan terbatas. Akhirnya saat ada serangan virus, tubuh yang kurang sehat dan tidak kuat menjadi lemas, pegal, meriang, demam, radang tenggorokan.

Inilah awal serangan makhluk hidup tidak tampak mata secara visual menempel di tubuh manusia yang seharusnya kita mengetahui namun banyak orang tidak memahami gejala serangan virus dan bakteri. Paling gampang ditangani ke dokter minta obat, dalam 3-4 hari pulih secara bertahap.

Orang yang memahami ilmu kesehatan dan ilmu gizi, dengan indikator ini akan mengkonsumsi makanan mengandung protein tinggi (ikan, tempe, tahu, daging, susu) dan vitamin tinggi (sayur bayam, brokoli, buah pepaya, mangga, apel, jeruk).

Karbohidrat mesti dipenuhi sesuai kebutuhan sebagai sumber energi sehingga badan tidak jadi lemas. Dalam waktu 3-5 hari menurut pengalaman tubuh akan pulih kembali. Namun badan mesti disertai istirahat dan olah raga teratur.

Suryo Winarno, Praktisi Industri Makanan dan Minuman.

Mengelola Energi

Oleh Eileen Rachman dan Emilia Jakob Kita melihat semakin banyak orang muda yang mengalami penyakit...

Banyan Group Bermitra dengan Urasaya Property

Untuk Hunian Bermerek Mewah Pertama di Nakhon Si Thammarat  Terletak di pantai teluk Thailand, Banyan...

Genki Sushi: “From Japan to You” ke Fukuoka

Setelah sukses dengan kampanye "From Japan to You" tahun lalu, yang menampilkan hidangan khas...

- A word from our sponsor -