Membedakan Antara Konspirasi Nyata dan Teori Konspirasi

Persecuted victim (Korban teraniaya): Teori konspirasi memandang dan menampilkan diri mereka sebagai korban persekusi terorganisir. Pada saat yang sama, mereka melihat diri mereka sebagai antagonis pemberani yang melawan para konspirator jahat. Mereka mempersepsikan diri sebagai korban dan pahlawan secara bersamaan.

Immune to evidence (Kebal terhadap bukti): Teori konspirasi menyegel diri dari bukti-bukti yang bisa ditafsirkan sebagai melawan teori konspirasi itu sendiri. Mereka menganggap bukti yang membantah teori mereka adalah konspirasi berikutnya.

Re-interpreting randomness (Menafsirkan ulang keserampangan): Pemikiran teori konspirasi selalu menaruh kecurigaan besar dan menilai bahwa “tidak yang namanya kebetulan”. Peristiwa acak kecil, seperti jendela utuh di Pentagon setelah serangan 9/11, ditafsirkan kembali sebagai disebabkan oleh konspirasi. Karena menurut mereka, jika sebuah pesawat menabrak Pentagon, maka semua jendela akan pecah.

Oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Gelombang Euforia Esports Tanpa Batas di Yogyakarta: AXIS Esports Labs kolaborasi antara AXIS dan EVOS!

AXIS Esports Labs membawa keseruan pengalaman gaming yang tak terlupakan bagi para gamers di...

VRITIMES dan Mimbar Sumut Jalin Kemitraan Strategis untuk Perkaya Penyampaian Berita di Sumatera Utara

Jakarta, 18 Mei 2024 – Dalam rangka memperluas jangkauan informasi dan mengintensifkan diseminasi berita...

Mengapa Website Company Profile Penting?

Pernahkan Anda memikirkan bahwa jika perusahaan Anda tidak mempunyai website, Anda akan melewatkan banyak...

- A word from our sponsor -