Lengser Cantik

Oleh Eileen Rachman dan Emilia Jakob

Dalam banyak organisasi dengan figur pemimpin yang sangat kuat, satu hal yang bisa menimbulkan keresahan banyak pihak adalah ketika tiba saatnya sang pemimpin harus melepaskan tongkat estafetnya kepada penerusnya.

Dapatkah pemimpin baru mengukir prestasinya sendiri? Sejauh mana pemimpin lama akan membayang-bayangi penerusnya dan tetap campur tangan meskipun ia sudah lengser?

Kita sering kali melihat situasi dengan pemimpin yang tidak siap meninggalkan posisinya, padahal ungkapan umum yang sering terdengar adalah “persiapkan rencana lengsermu pada waktu kamu memulai kariermu.”

Kita sudah tahu bahwa segala sesuatu di dunia ini akan mengikuti siklus perubahan lahir-hidup-mati. Tidak ada yang abadi. Demikian pula dengan kepemimpinan. Bukankah setiap kepemimpinan akan menjalani berbagai tahap mulai dari masa adaptasi, masa “bulan madu”, masa berprestasi, kemudian memasuki masa senja dan akhirnya tenggelam?

Sayangnya, meski semua tahu tentang hal ini, tidak semua pemimpin benar-benar menyadari bahwa mereka akan mengalami siklus ini.

Banyak yang sampai akhir jabatannya masih mengkhawatirkan kesuksesannya, bagaimana ia dapat meraih sukses lebih besar lagi, bahkan merasa bahwa waktu jabatannya tidak cukup untuk menyelesaikan semua misinya. Ia pun kemudian sibuk mencari cara untuk menyelamatkan jabatannya untuk beberapa waktu lagi.

Banyak kekhawatiran yang memenuhi benaknya. Ada yang menyangkut organisasinya, tanggung jawabnya, tetapi ada juga kekhawatiran mengenai diri dan keluarganya yang tidak lagi memiliki kekuasaan. Sesungguhnya, apakah transformasi kepemimpinan ini benar-benar dapat dilakukan dengan mulus oleh para pemimpin?

Pemilihan Arvind Krishna sebagai pengganti Ginni Rometty dipuji banyak pihak sebagai pilihan yang tepat dan menunjukkan komitmen Ginni terhadap masa depan IBM.

Arvind yang telah sukses dalam memimpin akuisisi terbesar dalam sejarah IBM memang dianggap sebagai pilihan yang logis dengan kekuatannya dalam teknologi cloud, setelah sebelumnya banyak berfokus pada jasa layanan di bawah kepemimpinan Ginni. Ginni pun dipuji banyak pihak karena menyerahkan IBM ke tangan Arvind dalam kondisi yang jauh lebih baik daripada saat ia menerimanya empat dekade lalu.

Jeff Bezos menyiapkan penerusnya, Andy Jassy, untuk meneruskan visi dan misinya di Amazon. Sementara itu, Bezos sendiri langsung sibuk dengan proyek-proyek lain yang mendukung inovasi Amazon. Dengan cara seperti ini Amazon mendapatkan keuntungan dari keberadaan ruang inovasi yang berlipat ganda.

Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Biaya Pendaftaran Perusahaan untuk Perusahaan Milik Asing di Indonesia

Jika Anda seorang pengusaha yang sedang mempertimbangkan prospek yang menarik ini, memahami biaya pendaftaran...

VRITIMES dan BakalBeda.com Bersatu Memajukan Inovasi Media Digital

Jakarta, 6 Mei 2024 – Dalam upaya terus memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas konten...

Perluasan Bandara Internasional Dubai – Sebuah Game Changer untuk Real Estat Dubai

Dubai, kota yang terkenal dengan proyek infrastruktur ambisius dan inisiatif pembangunan yang berpikiran maju,...

- A word from our sponsor -