Kontrol Kinerja

Oleh Eileen Rachman & Emilia Jakob

Kita sering berpikir bahwa resep sukses sebuah perusahaan adalah produk yang keren, strategi bisnis yang kuat, dan manusia-manusia yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Namun, ternyata dalam implementasinya, banyak hal yang tidak berjalan lancar.

Mulai dari kerja sama antardivisi yang tampak alot sehingga respons terhadap pelanggan pun terhambat; hingga pengambilan keputusan yang tidak jelas dan mengakibatkan keterlambatan penyelesaian masalah di lapangan.

Semua itu dapat membawa frustrasi pada suasana organisasi dan mungkin membuat kita berpikir, apakah telah terjadi kesalahan dalam memilih dan menempatkan orang, sehingga pemimpin di organisasi ini tidak dapat menampilkan kinerjanya? Kondisi seperti ini mungkin menadi masalah di banyak organisasi ketika strategi yang hebat tidak disertai dengan eksekusi yang mulus.

Dalam berorganisasi terkadang kita lupa bahwa eksekusi adalah hal paling utama yang harus diperhatikan, sebagus atau sekuat apa pun barisan yang kita punyai. Bayangkan, tentara dengan senjata yang paling canggih tetapi bergerak ke berbagai arah sehingga tidak mencapai sasaran yang sudah ditetapkan.

Di sini, terlihat betapa pentingnya kemampuan untuk mengontrol seluruh sumber daya yang dimiliki, menggerakkan, dan memastikan semua bergerak ke arah yang sama.

4 Jangkauan pemikiran

Empat hal yang harus berada dalam jangkauan pemikiran setiap pimpinan kerja agar pencapaian kinerja dapat optimal adalah kontrol, akuntabilitas, pengaruh, dan dukungan. Apa saja sumber daya yang saya miliki dan dapat saya manfaatkan dalam penyelesaian tugas dan pencapaian target saya? Apa ukuran keberhasilan dari kinerja saya? Dengan siapa saya harus bekerja sama agar kinerja dapat tercapai? Dukungan apa yang saya butuhkan dalam pencapaian kinerja ini.

Pertanyaan-pertanyaan ini tampak sederhana. Namun, apakah kita sudah dapat memberikan jawaban yang mendalam dari pertanyaan itu sehingga bisa memastikan kinerja akan berjalan sesuai strategi yang disusun?

Kontrol

Hal pertama yang perlu disadari setiap pekerja apa pun levelnya adalah apa saja sumber daya yang bisa dia kelola dan kontrol untuk membantunya mencapai target kinerjanya. Sumber daya baik berupa aset maupun manusia. Jangkauan kontrol ini akan berbeda tergantung dari level jabatan serta strategi perusahaan.  

Para manajer toko retail tentunya tidak bisa mengontrol jam operasional, harga, maupun promosi barang yang mereka jual karena semua ini sudah diatur dari kantor pusat. Harga seluruh barang yang dijual di bisnis retail harus sama di cabang mana pun mereka berada, selama masih di kota yang sama. Jenis barang pun biasanya diatur oleh bagian pembelian langsung dengan para produsen barang.

Namun, mereka dapat mengontrol jumlah dan jenis stok yang dibutuhkan untuk ada di toko agar dapat mencapai target penjualan. Mereka juga dapat mengontrol sikap dan perilaku dari para petugas dalam melayani pelanggannya. Sementara para pimpinan divisi di kantor pusat dari bisnis retail tersebut yang memiliki kontrol terhadap distribusi, promosi, dan kontrak pembelian produk dengan para pemasok.

Setiap perubahan strategi bisnis akan berdampak terhadap perubahan tanggung jawab kontrol ini sehingga jangkauan kontrol masing-masing pemangku jabatan juga harus senantiasa ditinjau ulang.

Kementerian Perdagangan bersama Telkom Group dan Asosiasi Game Indonesia Adakan Event untuk Penggiat Game di Bandung

Kementerian Perdagangan bersama Telkom Group dan Asosiasi Game Indonesia berkolaborasi untuk memberikan wawasan kepada...

VRITIMES Memperluas Jaringan Media Melalui Kerjasama dengan Padusi.id, Sorogan.id, dan ParentsGuide.co

Jakarta, 3 Mei 2024 – Dalam rangka memperkuat jaringan distribusi berita dan meningkatkan variasi...

REFO Sukses Selenggarakan G-Schools Indonesia Summit (GSIS) 2024 dengan Tema “Tren AI dalam Pembelajaran Berbasis Google”

PT Reformasi Generasi Indonesia (REFO) menggelar G-Schools Indonesia Summit (GSIS) 2024. Dihadiri lebih dari...

- A word from our sponsor -