Festival Gedong Songo: Menggerakkan Generasi Milenial Mencintai Seni Budaya

Selain menjadi event pembuka untuk kembali mempromosikan pariwisata setelah 2 tahun tertunda akibat pandemi Covid-19, Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, membawa misi Festival Gedong Songo untuk menggerakan generasi milenial mencintai kesenian dan kebudayaan yang dirasa mulai terkikis oleh perkembangan era digital.

Dewi Pramuningsih, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang saat menghadiri perayaan hari jadi Himpunan Anak Media (HAM) Jakarta di Kampoeng Kopi Banaran, Selasa (23/11) menyatakan, “Festival Gedong Songo dijadikan momentum membangkitkan kembali pariwisata Kabupaten Semarang.”

“Kondisi pariwisata Kabupaten Semarang, selama pandemi Covid-19 sangat terpuruk. Festival Gedong Songo yang berlangsung 23-24 November 2021 ini menjadi langkah strategis untuk membangkitkan kembali promosi pariwisata daerah kami.”

Sebelum pandemi, festival yang memasuki tahun ke-empat ini setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan yang cukup signifikan. “Di tiga tahun terakhir, Festival Gedong Songo meningkat antara 30-40 persen. Pada penyelenggaraan kali ini pasti menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” terangnya.

Apalagi, tambah Kadispar Dewi, Kabupaten Semarang sekarang ini pada level 1 dimulai pada November, kemudian event ini pun menjadi uji coba pertama dimasa pandemi banyak yang dibatasi mulai dari jumlah peserta, dan wisatawan sebagaimana aturan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

“Kita belum berani buka semuanya. Kalau uji coba kan sifatnya on-off atau buka-tutup. Ketika dalam posisi sudah agak membahayakan maka kita off atau tutup. Festival ini juga upaya memperkenalkan pariwisata ke masyarakat agar tidak takut berwisata karena kami memberikan kepercayaan dengan cara berwisata yang sehat dan aman,” tambahnya.

Setiap wisatawan yang berkunjung ke kawasan Gedong Songo, wajib mematuhi protokol kesehatan, kemudian wajib mengunduh atau download aplikasi Peduli Lindungi, dan lain sebagainya.

Menyesuaikan dengan kondisi pandemi, jumlah peserta yang mengisi atraksi kesenian dan kebudayaan pun dibatasi. Hari pertama ada 3-4 Kecamatan, selebihnya pada hari kedua. Pada kali ini tidak dapat menampilkan kesenian semua harus bergantian.

“Sebenarnya kita ingin menampilkan semua kesenian-kesenian dan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Semarang ke masyarakat khususnya pada generasi muda agar mereka cinta terhadap seni budaya,” terangnya.

Baca juga: Anggun C. Sasmi Nyinden di Paris

Ia pun mengaku sulit dan terbatas ruang geraknya karena selama pandemi tidak bisa sama sekali menyelenggarakan event. Untuk itu, tahun ini Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang pun tidak ada penambahan event semuanya diselenggarakan secara virtual.

Perayaan HUT HAM ke-14 ini didukung penuh oleh Kampoeng Kopi Banaran, Kab. Semarang, ARTOTEL Group, White Horse, Naraya Medical Center, TTC Indonesia, Mc Donalds Indonesia, Indofood, Vicenza, Serena Biscuit, Paxel, Cotta Coffee, B-Clinic, Dermaster, Moayu, ZAP, Celebrity Fitnes, Lois, Ardiles, Bebazzin Aja, Alleira, Teh 63, dan sejumlah hotel serta restaurant.

KarirLab Mempersembahkan Inovasi Baru dalam Dunia Pencarian Kerja dengan Resume Builder Integrasi AI Pertama di Indonesia

Jakarta, 4 Mei 2024 — Di tengah dinamika pasar kerja yang semakin kompetitif, KarirLab,...

Melalui “Idea at Roxx”, Film Roxx Ajak Pelaku Industri Kreatif di Bali Memaksimalkan Potensi dalam Produksi Video

Bali, 08 Mei 2024 – Melanjutkan kesuksesan event sebelumnya, Film Roxx kembali menggelar workshop...

Pertimbangan Penting dalam Mendirikan Perusahaan Asing di Indonesia​

Apakah Anda sedang mempertimbangkan untuk mendirikan bisnis di Indonesia? Memahami kompleksitas investasi asing dan...

- A word from our sponsor -