Teknologi bukan hanya soal inovasi mutakhir dan kecanggihan futuristik—bagi Xiaomi, teknologi juga bisa menjadi jembatan menuju dunia yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Dalam Laporan ESG (Environmental, Social, and Governance) tahunannya yang ke-7, raksasa teknologi ini menegaskan kembali misinya untuk menciptakan dampak positif lewat inovasi yang penuh makna.
Teknologi Inti, Dampak Global
Dipaparkan pada ajang bergengsi COP29 yang berlangsung November 2024, Xiaomi memperkenalkan strategi “Human x Car x Home”—konsep ekosistem pintar yang mengintegrasikan teknologi ke dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang lebih sadar lingkungan dan ramah pengguna.
Tahun ini saja, Xiaomi mengalokasikan RMB24,1 miliar (sekitar Rp55 triliun) untuk riset dan pengembangan, membuktikan komitmennya terhadap inovasi yang tidak hanya pintar, tapi juga bertanggung jawab.

Dengan lebih dari 42.000 paten yang diajukan dan hampir separuh dari total karyawan adalah tim R&D, visi “smart sustainability” bukan lagi wacana, tapi realita.
Teknologi untuk Semua
Xiaomi percaya bahwa setiap orang berhak merasakan manfaat teknologi. Tahun ini, fitur-fitur seperti real-time subtitles, gesture control, dan penyempurnaan fitur TalkBack untuk tunanetra, menjadi bukti komitmen inklusif perusahaan.
Bersama Xiaomi HyperOS 2, pengalaman digital kini semakin manusiawi. OCR dari AI subsystem membantu membaca teks dari gambar untuk pengguna dengan gangguan visual, sementara lansia tak lagi tertinggal berkat kolaborasi Xiaomi dengan institusi kesehatan dalam merancang perangkat dan aplikasi yang ramah usia.
Hijau Tak Lagi Pilihan—Tapi Prioritas
Di tengah darurat iklim, Xiaomi memimpin langkah konkret. Dengan target agresif untuk menurunkan emisi GHG dari rantai pasok smartphone-nya hingga 100% penggunaan energi terbarukan di tahun 2050, Xiaomi menunjukkan bahwa sustainability bisa sejalan dengan profitabilitas.
Langkah-langkah seperti mengganti pengiriman udara dengan laut dan kereta api telah menurunkan emisi karbon hingga 3.378 ton. Bahkan, 18 produk andalan—mulai dari smartphone hingga smart home appliances—telah menjalani penilaian jejak karbon secara lengkap.