Di bawah cahaya senja Seminyak, di antara megahnya Gates of Bali dan pantulan sawah yang diterangi cahaya malam, Sonn Studio meluncurkan koleksi terbarunya: Eternal Bloom.
Bukan sekadar peragaan busana, melainkan sebuah tableau hidup—meditasi tentang transformasi, kerapuhan, dan siklus abadi perjalanan perempuan.
Didirikan oleh desainer asal Inggris Francesca Armstrong, rumah mode yang lahir di Bali ini dengan cepat mencuri perhatian. Berbekal latar belakang pendidikan di Central Saint Martins dan Kingston University, Armstrong membawa presisi artistik khas London.

Namun, kembalinya ia pada dunia desain justru lahir di Bali—saat sebuah liburan pada 2021 menyalakan kembali cinta lamanya terhadap fashion. Dari situlah Sonn Studio terwujud, terinspirasi dari nama panggilannya sejak kecil.
Kopi 4.0: Ketika Bisnis, Budaya, dan Gaya Hidup Berkolaborasi

Puisi tentang Perjalanan Menjadi
Eternal Bloom bukan sekadar koleksi, melainkan narasi. Enam belas look bespoke, dipresentasikan oleh model-model setinggi lebih dari 175 sentimeter, menghidupkan visi Armstrong.
Occasionwear menjadi bahasa untuk merayakan setiap fase feminitas: awal yang tenang, kilau mekar yang penuh daya, hingga transisi lembut yang menyusulnya.
