Di sini, segalanya dimulai dengan mendengar, baru kemudian dituangkan.
Tersembunyi di Uluwatu, NOTTE muncul sebagai oase yang menenangkan di tengah hiruk-pikuk Bali Selatan. Bukan bar yang memikat lewat sorotan lampu terang atau dentuman musik keras, melainkan lewat kesederhanaan yang nyaris langka—ruang untuk jeda, obrolan sungguh-sungguh, dan koktail yang diracik penuh perhatian.
Konsepnya terilhami dari slow coffee bar: sebuah penghormatan terhadap proses. Di NOTTE, setiap minuman bukan hanya sekadar pesanan, melainkan hasil dari percakapan personal antara tamu dan bartender.




Duduklah, ceritakan perasaan atau selera Anda malam itu, lalu saksikan bagaimana Head Bartender Taketo Utsunomiya merangkai bahan-bahan menjadi koktail yang seakan khusus diciptakan hanya untuk Anda.
Bacaan Menarik: Wine Not? Cerita, Rasa, dan Gaya Hidup di Balik Segelas Wine
Tak ada menu tebal yang memaksa pilihan. Tak ada atraksi berlebihan di balik bar. Yang ada hanyalah ruangan bergaya vintage Italia dengan pencahayaan temaram, alunan jazz dan blues lembut yang memeluk, serta sebuah meja kayu tempat waktu seolah berjalan lebih pelan.
Taketo merangkai setiap koktail dengan kesabaran yang sama seperti seorang perajin. Setiap bahan diperkenalkan dengan pelan, setiap gerakan dilakukan tanpa tergesa. “Kami ingin menciptakan bar yang terasa seperti cahaya lembut di malam hari,” tuturnya. “Tempat untuk bernafas lega setelah seharian di bawah matahari.”



Nama NOTTE sendiri dipilih untuk merayakan kesenyapan malam—tenang, hangat, dan memberi ruang bagi percakapan yang tak terburu-buru. Di sini, tak akan Anda temukan DJ atau pertunjukan live.