Di tengah tantangan perubahan iklim dan degradasi lahan pertanian, Neutura bersama AP Farm memperkenalkan solusi inovatif melalui Carbon Farming Experience. Acara ini bukan sekadar edukasi pertanian, tetapi juga aksi nyata dalam merestorasi lahan kritis dengan pendekatan ramah lingkungan.
Bertempat di AP Farm, Arjasari, Bandung, kegiatan ini mengajak para peserta untuk memahami bagaimana biochar dan bio-oil dapat meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi emisi karbon, dan menciptakan pertanian yang lebih berkelanjutan.
Transformasi Limbah Menjadi Solusi: Mengenal Carbon Farming
Dalam sesi pembukaan, peserta diperkenalkan dengan konsep Carbon Farming. Praktek pertanian yang memanfaatkan biochar (pupuk berbasis karbon) dan bio-oil (pestisida alami) dari limbah pertanian yang diproses melalui pirolisis. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan kualitas tanah, tetapi juga membantu mengurangi jejak karbon secara signifikan.
Melalui program #REMOVARM, Neutura dan AP Farm berupaya untuk mengembalikan kesuburan tanah yang rusak akibat praktik pertanian konvensional, mendorong petani beralih ke metode yang lebih ramah lingkungan tanpa kehilangan produktivitas, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya carbon farming dalam ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.
Lebih dari Sekadar Teori! Terjung Langsung di Lahan Pertanian
Para peserta diajak langsung untuk terlibat dalam berbagai aktivitas praktik di AP Farm, termasuk farm tour ke berbagai tipe lahan (organik, hidroponik, dan lahan kritis), percobaan menanam dan memanen di lahan yang telah menggunakan biochar, serta observasi perbedaan hasil panen antara lahan yang menggunakan biochar dan yang tidak.
Selain itu, acara ini juga menjadi momentum penting untuk menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) antara Neutura dan AP Farm sebagai bentuk komitmen jangka panjang dalam penerapan carbon farming di Indonesia.
Berbagai pengalaman menarik dirasakan oleh peserta yang mengikuti kegiatan ini.
“Acaranya seru banget dan banyak insight baru yang aku dapat. Sekarang aku jadi lebih paham kalau pertanian ramah lingkungan itu bukan sekadar konsep, tapi benar-benar bisa diterapkan tanpa harus mengorbankan hasil panen,” ungkap Dara, sebagai peserta acara #REMOVARM.