“Mindfulness” di Tempat Kerja

Sementara dalam kehidupan yang bergerak cepat saat ini, kita malah sering kali terjerumus dalam kebiasaan multitasking, yang pada jangka panjang sebenarnya membuat banyak masalah justru tidak terselesaikan dengan baik.

Kabar baiknya adalah kita dapat melatih otak kita untuk berfokus. Mulai dari saat bangun tidur. Para periset berpendapat bahwa kita meningkatkan hormon-hormon ketegangan beberapa menit setelah bangun pagi dengan memikirkan berbagai kegiatan yang akan kita alami di hari tersebut.

Jadi, dengan berlatih memperhatikan dan berfokus pada napas, kita berlatih menjernihkan pikiran kita dari berbagai clutter yang bisa mengganggu proses berpikir kita. Yang kita lakukan hanya duduk, sadar, dan mengamati nafas masuk dan keluar tanpa penilaian apapun juga.

Ada dua keterampilan yang kita hasilkan dari latihan ini, yaitu fokus dan kesadaran. Fokus adalah kemampuan untuk berkonsentrasi pada apa yang sedang kita lakukan pada saat tertentu. Kesadaran adalah kebijaksanaan untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, bukan sebagai yang kita inginkan.

The goal of mindfulness isn’t to stop thinking, or to empty the mind. mindfulness is about developing a sharp, clear mind.

Sadari adiksi media sosial

Pada masa ketika individu yang berkomunikasi bisa berada dalam jarak yang jauh, tidak jarang kita melakukannya sambil melakukan hal lain. Ada yang mengikuti 2-3 rapat sekaligus, ada yang berkomunikasi sambil update status media sosialnya juga.

Ada beberapa hal yang melatarbelakangi kebiasaan ini. Ada yang merasa bahwa ia dianggap tidak berkinerja bila tidak cepat menjawab pesan. Ada juga yang sudah begitu terpaku tidak bisa menghindari tatapannya ke ponsel.

Photo by Kelly Sikkema on Unsplash

Tanpa disadari, ia membangun kebiasaan multitasking yang tidak efektif. Akibatnya, bisa saja ada e-mail penting atau kesempatan baik yang terlewat, karena kehilangan fokus itu. Jadi, kita memang perlu membangun disiplin untuk mengalokasikan waktu dalam pengerjaan tugas dan berfokus pada apa pun yang sedang kita hadapi saat itu.

Ada waktu untuk mengecek e-mail, ada waktu untuk bermain media sosial, ada waktu untuk menambah keterampilan baru, ada waktu untuk keluarga, dan lainnya. Jangan bermain media sosial ketika sedang mengecek e-mail, jangan mengecek e-mail ketika sedang bersama keluarga, dan seterusnya. 

Bila semua anggota rapat memiliki komitmen untuk berfokus pada materi yang sedang dibahas, tentunya durasi rapat pun dapat berlangsung lebih singkat dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Ketimbang ada anggota-anggota rapat yang hanya tubuhnya ada di ruang rapat, sementara jiwanya entah di mana.

Rekomendasi Berbagai Hidangan Ayam Khas Asia

Cocok dengan Minuman Khas Archipelago International Archipelago International, yang terkenal dengan komitmennya dalam menciptakan pengalaman...

Apa Kata Orang?

Oleh Eileen Rachman dan Emilia Jakob Berdiri dan berbicara di depan orang banyak merupakan ketakutan...

Jelajahi Banten 

Tiga Pilihan Akhir Pekan Maupun Outing Kantor yang Tak Terlupakan bersama Aston Hotels International Mulailah petualangan...

- A word from our sponsor -