Kesadaran Diri Pemimpin

Dr Tasha Eurich, psikolog organisasi, membuat kombinasi kesadaran diri internal dan eksternal ini dalam empat kuadran.

Kuadran pertama, individu dengan kesadaran diri internal dan eksternal yang sama-sama rendah. Mereka disebut sebagai the seekers. Individu tipe ini mengalami kesulitan untuk mengenal dirinya sendiri: apa yang penting baginya, apa yang membuatnya bahagia, apa potensi yang dimilikinya, dan ia pun tidak dapat menggunakan masukan orang lain untuk mengembangkan dirinya.

Kuadran kedua diisi individu dengan kesadaran eksternal yang tinggi, tapi rendah kesadaran internalnya. Mereka disebut sebagai the pleasers karena mereka begitu sibuk untuk menyenangkan orang lain, tapi lupa untuk memedulikan kebutuhan dan prinsip hidupnya sendiri.

Sebaliknya, individu dalam kuadran ketiga punya kesadaran internal yang tinggi tapi rendah kesadaran eksternalnya, sulit untuk menerima masukan, dan cenderung sakit hati ketika mendapat kritik. Mereka disebut sebagai introspectors.

Terakhir adalah tipe aware yang memiliki kesadaran diri internal dan eksternal yang sama-sama kuat sehingga mereka tahu apa yang mereka inginkan, bagaimana orang lain memandang mereka, dan bagaimana mereka dapat memperbaiki dirinya dengan efektif.

Jadi, sinkronisasi antara kesadaran diri eksternal dan internal ini sama-sama penting bagi kita untuk dapat berkembang lebih efektif. Yang satu aktif melihat keluar, berinteraksi dengan orang luar, sementara bagian yang lain terus-menerus mengobservasi dan melakukan perbaikan diri.

Gunakan “apa”, bukan “mengapa”

Banyak yang berpikir bahwa introspeksi diri merupakan langkah jitu untuk meningkatkan kesadaran diri. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa cara introspeksi yang salah justru membuat kita jalan di tempat.

Bertanya “mengapa” pada diri sendiri yang memotret ke belakang hanya merangsang rasionalisasi dan kecenderungan kita untuk membela diri. Sementara itu, pertanyaan “apa” akan mengarahkan kita pada langkah-langkah perbaikan pada masa depan. Jangan bertanya mengapa orang sering sakit hati kepada saya, tetapi bertanya apa yang harus saya ubah agar orang tidak lagi sakit hati dengan kita.

Ada tiga data yang harus kita kumpulkan agar kesadaran diri terus terjaga.

Pertamamood atau suasana hati. Emosi diri kita biasanya terlalu luas sehingga sulit dirabarasakan. Para ahli mengatakan, ada lebih dari 850 macam suasana hati. Namun, ada orang yang hanya memiliki tabungan mood terbatas.

Tidak ada salahnya kita mulai menginventarisasi keadaan suasana hati kita, dan berusaha memberinya nama yang tepat. Dengan demikian, kemampuan kita untuk mengenali diri juga meningkat.

Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024 

Snoh Aalegra, Headliner Minggu untuk Special Show Jakarta International BNI Java Jazz Festival dengan bangga...

Holiday Inn Resort Bali Canggu, Sebuah Maha Karya Pesisir

Holiday Inn Resort Bali Canggu membuka pintunya, menandai hadirnya koleksi akomodasi premium terkemuka yang...

Keterlihatan

Oleh Eileen Rachman & Emilia Jakob “Out of sight, out of mind,” demikian kekhawatiran banyak orang...

- A word from our sponsor -