Hubungan Mentor – Mente

Setiap pihak, baik mentor maupun mentee perlu menghayati bahwa hubungan ini memiliki keuntungan bagi dirinya. What’s in it for me-nya perlu jelas bagi diri masing-masing, bukan sekadar bagi perusahaan ataupun pihak lainnya.

Proses mentoring yang berhasil akan membuka wawasan mentee mengenai budaya, nilai-nilai perusahaan, industri, dan kesempatan-kesempatan berkembang lainnya. Sebaliknya, mentor juga mendapat keuntungan.

Ia mendapatkan wawasan baru mengenai perspektif anak muda, dengan gaya hidup dan pemikiran yang sangat berbeda dengan dirinya. Hal ini sangat berguna bagi mereka untuk memahami apa yang sedang terjadi di pasaran yang dikuasai generasi ini.

Mentorship = hubungan profesional yang “win-win”

Dalam hubungan mentorship ini, mentor tidak memberi nasihat secara bertubi-tubi pada mentee. Ia juga tidak memberi pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan para mentee.

Dalam hubungan ini, mentor berusaha memahami wawasan mentee, dan kemudian memberi pandangan yang lebih luas kepada mereka. The role of the mentor is to help the mentee develop their quality of thinking and help them to put it in context.

Jadi, tugas mentor dalam mentoring ini lebih banyak mendengar dan bertanya untuk menggali perspektif si mentee, membantunya untuk memahami dirinya sendiri dalam merancang masa depannya.

Dalam hubungan ini, respek kedua belah pihak sangat penting, antara yang senior ke yang muda dan juga sebaliknya. Mentorship is a gift of time and expertise built on mutual respect and trust, with clear rules of engagement.

Tips bagi para mentor

Sebagai mentor, kita tidak bisa lepas dari hubungan pribadi dengan mentee kita. Inilah sebabnya kita perlu mendalami kehidupan personalnya lebih dari sekedar hubungan kerja. Hanya dengan cara inilah kita dapat membina koneksi personal yang berkualitas.

Mentor selalu harus mengingatkan diri untuk tetap berpikiran terbuka bahwa ia tidak selalu benar. Tanyakan kepada mentee bagaimana ia menghendaki proses mentoring ini berlangsung. Jawabannya mungkin di luar ekspektansi kita karena pandangan mereka berbeda dengan kita ketika kita sebaya mereka. Sikap menerima pandangan berbeda inilah yang perlu kita kembangkan.

Tips untuk para mentee

Proses mentorship yang diprogramkan perusahaan, sering dilihat sebagai kewajiban, sehingga terkadang mentee tidak mempunyai rasa memiliki terhadap proses ini. Padahal, siapa yang dapat melakukan investasi dalam karier kita, kecuali diri kita sendiri? Kitalah yang perlu mengupayakan pencapaian sasaran kita.

Kita pun perlu membangun rasa percaya terhadap proses mentoring ini sekaligus juga dengan mentor kita. Bila respek dan trust tidak dikembangkan, waktu yang kita gunakan untuk proses mentoring ini akan terbuang percuma saja.

Dukung Akselerasi Pasar UMKM, Sampoerna Gelar Bincang Wirausaha Nasional di Jakarta

PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), melalui program pemberdayaan UMKM “Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC)”...

Butuh Layanan IT Outsourcing Berkualitas dan Murah, Ini Solusinya

Pernahkah Anda mengalami kesulitan dalam pengembangan perangkat lunak di perusahaan Anda? Perlu Anda ketahui,...

Bina Bangsa School Bersiap Menjadi Bagian dari Ibu Kota Nusantara (IKN)

Bina Bangsa School bekerjasama dengan pemerintah dan penduduk setempat untuk membangun pendidikan Indonesia dengan...

- A word from our sponsor -