Fortinet Genjot Kecerdasan Buatan untuk Pertahanan Siber Global

FortiAI kini disematkan di seluruh platform Security Fabric Fortinet, memperluas perlindungan dari ancaman digital, mempercepat operasi jaringan, dan memastikan adopsi AI tetap aman.

Dalam dunia keamanan siber yang makin kompleks, Fortinet tak mau tinggal diam. Raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu mengumumkan perluasan kapabilitas FortiAI di seluruh platform Security Fabric-nya.

Pengumuman ini disampaikan dalam gelaran Accelerate 2025, menandai babak baru dalam penggunaan kecerdasan buatan untuk memperkuat pertahanan digital organisasi global.

“Keunggulan AI Fortinet datang dari ekosistem AI yang kami kembangkan selama lebih dari satu dekade. Ini bukan sekadar teknologi, tapi hasil dari ratusan paten dan inovasi berkelanjutan,” kata Michael Xie, pendiri sekaligus Presiden dan CTO Fortinet, dalam keterangan persnya.

Fortinet menyematkan FortiAI tak hanya untuk mendeteksi dan menangkal serangan digital, tapi juga untuk menyederhanakan kerja tim keamanan dan jaringan melalui teknologi agentic AI. Dengan kata lain, kecerdasan buatan kini tak sekadar menjadi asisten, tapi mampu mengambil keputusan dan bertindak secara otonom.

AI yang Bukan Sekadar Canggih

Ancaman siber berkembang secepat teknologi itu sendiri. Serangan berbasis AI makin sering digunakan untuk melewati sistem pertahanan konvensional. Maka, AI juga harus menjadi alat pertahanan utama. Fortinet menyadari hal ini, dan menjadikan AI bukan hanya sebagai perisai, tetapi juga penjaga gerbang utama infrastruktur digital.

Melalui FortiAI, Fortinet menambahkan lapisan kecerdasan yang mencakup tiga area utama: FortiAI-Assist, FortiAI-Protect, dan FortiAI-SecureAI.

Assist: Otomasi yang Bekerja Sendiri

Dengan FortiAI-Assist, Fortinet memadukan Generative AI, Agentic AI, dan AIOps dalam satu sistem yang menyederhanakan dan mengotomatiskan tugas harian analis jaringan.

Misalnya, AI kini bisa secara mandiri memperbarui konfigurasi jaringan, menambal celah keamanan, bahkan memperbaiki masalah sebelum pengguna menyadarinya.

Di sisi keamanan, AI memfilter peringatan ancaman, memburu potensi serangan sebelum terjadi, dan melakukan analisis akar penyebab serangan siber dengan logika mirip manusia.

Antisipasi Perubahan Cuaca, KAI Daop 2 Bandung Rutin Lakukan Pemeriksaan Lintas

Bandung, Jawa Barat  – Dalam menghadapi perubahan cuaca yang mulai memasuki musim penghujan, PT...

USB3.2 Extender Turtle AV: Kecepatan dan Stabilitas Tanpa Kompromi

USB3.2 Extender Turtle AV adalah solusi revolusioner untuk koneksi USB jarak jauh yang cepat...

Presiden RI Resmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Modernisasi Fasilitas Tingkatkan Kapasitas Pengguna

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Selasa (4/11) didampingi oleh...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here