Derita Si Jomblo

Survei:  31% Jomblo di Indonesia Mendapat Tekanan Lebih Besar dari Masyarakat Sekitar untuk Segera Menikah Dibandingkan dari Keluarga

Setelah berhasil mencapai segala ambisi dan cita-cita, memiliki pasangan yang sesuai dengan kriteria serta membangun rumah tangga yang bahagia sudah pasti menjadi keinginan setiap orang. Meskipun begitu, mendapatkan pasangan yang sesuai tidaklah mudah. Terlebih jika ada tekanan dari keluarga dan lingkungan untuk segera menikah, membuat para single atau jomblo cenderung merasa terbebani.

Seperti survei yang dilakukan oleh Lunch Actually terhadap 640 single di Indonesia, 31% mendapatkan tekanan untuk segera menikah dari masyarakat sekitar serta 29% tekanan yang sama berasal dari keluarga. Artinya, single atau para jomblo mendapatkan tekanan lebih besar dari masyarakat sekitar dibandingkan dari keluarga sendiri. 

Dewasa ini, mendapatkan pasangan yang sesuai dengan kriteria tidak semudah membalikkan telapak tangan. Adanya pandemi yang menyebabkan berkurangnya acara sosial, komunitas dan korporasi, semakin mempersempit kemungkinan para single untuk bisa mendapatkan kenalan baru. Tekanan untuk segera berkeluarga, semakin tampak sulit untuk bisa diwujudkan.

Violet Lim, CEO dan Co-Founder Lunch Actually, mengatakan bahwa, “Kami mengerti apa yang single alami, apalagi adanya pembatasan selama 1 tahun ini, namun kami mendorong para single bahwa mereka harus melalui tantangan ini karena bertemu orang baru saat berkencan adalah langkah pertama untuk menemukan pasangan hidup,” ungkapnya saat diwawancarai secara daring pada (1/12/2021)

Berdasarkan hasil survei, 98% lajang memang menginginkan hubungan yang serius. Namun 50% diantaranya bahkan tidak pernah pergi berkencan selama pandemi. Lantas, bagaimana cara mereka untuk bisa mendapatkan pasangan?

Berikut tips untuk para lajang:

  1. Mendaftar di Dating Apps

Dating apps merupakan salah satu solusi untuk bisa mendapatkan pasangan tanpa harus pergi berkencan di suatu tempat. Jika hanya untuk saling mengenal, semuanya bisa dilakukan dengan melalui ponsel pintar saja. Namun tentu saja sebagai pengguna platform daring, berkencan dengan seseorang melalui dating apps harus tetap waspada dengan segala risikonya.

62% lajang berkata bahwa pengguna dating apps hanya mencari kesenangan saja dan tidak bermaksud untuk mencari pasangan yang serius. 42% lajang bahkan mengatakan bahwa mereka malah bertemu dengan penipu.

Sebaiknya, pengguna dating apps lebih berhati-hati dalam memilih partner yang ditemui. Sehingga bisa menekan kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan atau bahkan merugikan.

  1. Berkencan Secara Virtual

Berkencan secara virtual bisa diterapkan demi menjaga diri dari serangan virus Covid-19 yang mungkin saja tersebar dari pertemuan dengan orang baru. Dengan berkencan secara virtual, single juga bisa lebih menghemat tenaga dan budget untuk pergi ke tempat kencan.

Bicara Green Branding, LindungiHutan Undang Founder & CEO OXO Group Indonesia dalam Webinar Green Skilling

LindungiHutan telah menyelenggarakan webinar Green Skilling mendatangkan narasumber dari OXO Group Indonesia.Serial webinar Green...

Kementerian Perdagangan bersama Telkom Group dan Asosiasi Game Indonesia Adakan Event untuk Penggiat Game di Bandung

Kementerian Perdagangan bersama Telkom Group dan Asosiasi Game Indonesia berkolaborasi untuk memberikan wawasan kepada...

VRITIMES Memperluas Jaringan Media Melalui Kerjasama dengan Padusi.id, Sorogan.id, dan ParentsGuide.co

Jakarta, 3 Mei 2024 – Dalam rangka memperkuat jaringan distribusi berita dan meningkatkan variasi...

- A word from our sponsor -