Proses penjurian babak semifinal TPJF International Online Jazz Competition telah selesai dilaksanakan secara offline pada 18 November 2021. Berlokasi di Ballroom Cimanuk, Hotel The Papandayan Bandung, 8 peserta berhasil lolos ke babak terakhir kompetisi.
Dewan juri yang terdiri dari Dwiki Dharmawan, Eq Puradireja, Venche Manuhutu dan seniman senior Bandung, Hari Pochang hadir di Ballroom Cimanuk, sedangkan Ben Van Gelder hadir melalui aplikasi konferensi video untuk bersama-sama memberikan penilaiannya kepada 16 semifinalis yang sudah mengirimkan video lagu bebas sebagai syarat untuk melaju ke babak selanjutnya.
Sedikit berbeda dari tahap penyisihan, selain dilaksanakan secara offline penjurian kali ini seluruh peserta diundang melalui aplikasi konferensi video untuk menyaksikan penjurian dan berinteraksi langsung dengan para dewan juri dalam memberikan komentar dan pendapatnya atas penampilan mereka di tahap ini.
Pengemasan pertunjukan yang apik, komposisi, konsep musik yang kreatip, dan elemen-elemen kejutan hampir ada pada sebagian besar penampilan peserta membuat para kuri cukup merasa kesulitan dan dibuat “pusing” dalam memberikan penilaian kepada 16 peserta yang banyak di antaranya didukung oleh pendidikan musik dari sekolah musik bergengsi tanah air dan luar negeri.
Seperti komentar Dwiki Dharmawan untuk peserta trio asal Jakarta Empty dalam membawakan lagu Black Hole Sun dari band asal Amerika Serikat Soundgarden, menurutnya “Tidak banyak musisi harmonika saat ini di Indonesia, konsep musik kalian membawa warna yang berbeda dari peserta lain, very well concepted, dan tasteful!”
Berbeda dari Dwiki, Venche Manuhutu terharu dengan penampilan N.A.D Project, trio asal Bandung yang digawangi oleh Nadine Anisa, pianist berusia 15 tahun dan peserta termuda di kompetisi ini.
Menurutnya kerja keras Nadine dalam belajar dan berlatih piano sejak kecil kini membuahkan hasil, Nadine mampu leading the band, artikulasi dan improvisasi sangat jelas dan very skillful! Eq Puradiredja menambahkan agar menjadikan skill bermusiknya sebagai karier di masa depan.
Berikut nama peserta yang lolos untuk masuk ke tahap semifinal dengan urutan berdasarkan nilai akumulasi tertinggi, Kelapa Muda, Rit Xu Group, Empty, GBK, Rocket House, East Side Sextet, Little Hope, dan N.A.D Project.
Selanjutnya para peserta akan memasuki tahap final yang akan dimulai dari 20 November 2021 dengan ketentuan 8 finalis harus mengirimkan video 1 ciptaan sendiri yang diaransemen jazz. Penjurian final akan dilaksanakan secara offline di The Papandayan pada 11 December 2021, dimana para juri akan menentukan pemenang TPJF International Online Jazz Competition 2021.
International Jazz Competition adalah kompetisi band jazz yang dilaksanakan secara virtual menggunakan platform Zoom conference dan social media untuk menemukan talenta jazz baru dan membantu mengenalkan musisi jazz baru Indonesia.
Kompetisi ini merupakan rangkaian acara Road to TPJF 2021 yang terdiri dari 3 babak, yaitu penyisihan, semifinal dan grand final. Di babak pamungkas ini, akan dipilih 4 band terbaik (Juara 1, Juara 2, Juara 3 dan Juara Favorit) yang diumumkan pada saat TPJF 2021 bulan Desember.
Selain berkesempatan tampil di TPJF 2021, pemenang juga akan memperebutkan total grand prize 80 juta rupiah. Untuk TPJF 2021, acara akan berlangsung live dari Grand Studio Metro TV selama 2 hari berturut-turut dan dimeriahkan oleh Raisa, Fariz RM, Ardhito Pramono, Slank dan masih banyak yang lainnya.