PT Chakra Satu Indonesia telah meluncurkan produk cerutu lokal dengan merek Chakra One, yang dibuat oleh anak bangsa dengan melibatkan petani tembakau dan pelaku UMKM di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kehadiran Chakra One diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu penghasil tembakau terbaik di dunia.
Noverizky Tri Putra, salah satu pemilik Chakra One, menyatakan kepada media diri 1O1 Jakarta Sedayu Dharmawangsa Square (5/9/2024), bahwa cerutu ini ingin mengubah stigma bahwa cerutu hanya bisa dinikmati oleh kalangan atas.
“Chakra ini adalah representasi bahwa cerutu itu tidak selalu mahal dan eksklusif. Kami ingin agar cerutu ini dapat dinikmati oleh siapa saja, dari berbagai lapisan masyarakat, bukan hanya kalangan tertentu saja,” ungkap Noverizky.
Memanfaatkan Potensi Lokal
Chakra One tidak hanya berfokus pada kualitas, tetapi juga pemberdayaan ekonomi lokal. Proses pembuatan cerutu ini melibatkan banyak UMKM dan petani lokal, terutama dari Jember, yang terkenal dengan kualitas tembakau terbaiknya.
“Daun tembakau yang digunakan sebagian besar berasal dari hasil budidaya lokal di Jember, yang telah dikenal akan kualitasnya,” jelas Noverizky. Dengan filosofi rasa yang seimbang, Chakra One dirancang agar cocok dinikmati oleh pemula maupun penikmat cerutu berpengalaman.
“Rasa yang kami tawarkan sangat seimbang, sehingga siapapun yang baru mencoba cerutu bisa mulai dengan Chakra. Ini adalah cerutu yang ramah bagi pemula,” lanjutnya.
Benny Prasetyo, pemilik lainnya, optimis bahwa dengan kualitas tembakau Indonesia yang bersaing dengan negara penghasil tembakau top dunia seperti Kuba dan Dominika, Chakra One dapat bersaing di pasar internasional.
“Indonesia juga memiliki tembakau berkualitas tinggi, dan Chakra ini adalah salah satu contohnya. Kami ingin dunia tahu bahwa Indonesia bisa menghasilkan produk cerutu yang bersaing di kancah internasional,” kata Benny.