Lalu, bagian opera pun dimulai.
Pada titik ini, Freddie masuk ke dimensi astral dan melihat dirinya sendiri:
“Aku melihat bayangan kecil seorang pria (a little silhouetto of a man).”
Kemudian muncul bait:
“Scaramouche, Scaramouche, maukah kau menari Fandango?”
Scaramouche merujuk pada pertarungan kecil, mungkin mengacu pada Empat Penunggang Kuda dalam Kitab Wahyu (Bibel) yang mewakili kejahatan, bertarung melawan kekuatan kebaikan demi jiwanya. Ia melanjutkan:
“Guntur dan kilat, sangat menakutkan aku.”
Frasa ini muncul dalam Kitab Ayub 37, yang berbunyi:
“Guntur dan kilat menakutkanku; jantungku berdebar di dadaku.”
Melihat anaknya begitu ketakutan, sang ibu memohon kepada Tuhan untuk menyelamatkannya dari perjanjian dengan Mephistopheles:
“Dia hanya anak miskin… Selamatkanlah jiwanya dari kebinasaan ini. Mudah saja, apakah kau akan membiarkannya pergi?”
Doanya didengar, dan malaikat pun turun untuk bertarung melawan kekuatan jahat.
Tiba-tiba terdengar kata “Bismillah!”—sebuah kata Arab yang berarti “Dengan nama Tuhan” dan merupakan kata pertama dalam Al-Qur’an. Kemudian, Tuhan sendiri turun tangan, menyatakan:
“Kami tidak akan membiarkanmu pergi!”
Menghadapi pertarungan besar antara kebaikan dan kejahatan, Freddie takut akan keselamatan ibunya, dan memekik:
“Mama mia, mama mia, lepaskanlah aku!”
Namun, malaikat menegaskan:
“Kami tidak akan membiarkanmu pergi!”
Freddie kemudian bernyanyi:
“Beelzebub telah menyiapkan iblis untukku.”
Di sini, ia memberikan penghormatan kepada Wolfgang Amadeus Mozart dan Johann Sebastian Bach, ketika ia menyanyikan:
“Figaro, Magnifico!”
Referensi ini mengacu pada opera “The Marriage of Figaro” (dianggap sebagai opera terbaik sepanjang masa) dan karya Bach yang berjudul “Magnificat.”