Dalam karya Goethe, Faust adalah seorang pria tua yang sangat cerdas dan mengetahui segalanya, kecuali misteri kehidupan. Tanpa mampu memahami misteri ini, ia memutuskan untuk meracuni diri. Namun, tepat pada saat itu, lonceng gereja berbunyi, membuatnya keluar rumah.
Ketika kembali ke kamarnya, ia menemukan seekor anjing, yang kemudian berubah menjadi sosok mirip manusia. Itu adalah Mephistopheles, iblis yang menawari Faust kehidupan yang penuh kepuasan tanpa kesedihan, dengan syarat ia menyerahkan jiwanya.
Faust seruju. Ia kembali muda, dan menjadi arogan. Ia bertemu Gretchen, lalu mereka memiliki seorang anak, tetapi isteri dan anaknya kemudian meninggal. Faust lalu menjelajahi waktu dan ruang, merasa sangat berkuasa.
Namun, ketika ia kembali menua, ia kembali merasakan ketidakbahagiaan. Karena ia tidak membatalkan perjanjian dengan iblis, para malaikat bertarung untuk merebut jiwanya.
Kisah ini sangat penting untuk memahami “Bohemian Rhapsody.”

Lagu ini sebenarnya menceritakan riwayat Freddie Mercury sendiri. Sebagai sebuah rhapsody, lagu ini terdiri dari enam bagian yang berbeda: 1. Intro a cappella; 2. Balada; 3. Solo gitar; 4. Bagian opera; 5. Bagian rock; 6. Outro (babak terakhir).
Liriknya menceritakan kisah seorang pemuda miskin yang mempertanyakan apakah hidup ini nyata atau hanya ilusi dari pikirannya yang kacau. Meskipun ia mati, katanya, angin akan terus bertiup, seolah keberadaannya tak pernah berarti. Lalu, ia membuat perjanjian dengan iblis dan menjual jiwanya.
Setelah mengambil keputusan ini, ia lari menemui ibunya dan mengakui:
“Mama, baru saja aku membunuh seorang pria, kutodongkan pistol ke kepalanya, kutarik pelatuk, sekarang dia mati. Kubuang hidupku begitu saja. Jika aku tidak kembali besok, teruskanlah hidup seakan semuanya tak berarti…”
Laki-laki yang ia bunuh secara simbolis itu adalah Freddie Mercury, dirinya sendiri.
Jika ia tidak memenuhi janjinya kepada iblis, ia akan mati seketika. Ia berpamitan kepada orang-orang terdekatnya. Dan ibunya menangis—tangisan putus asa yang bergema melalui ratapan gitar Brian May. Dalam ketakutan, Freddie berteriak:
“Mama, aku tak ingin mati!”