Punya Target Pasar Jelas, Tak Ada Salahnya Coba Sosial Digital Marketing

Digital marketing merupakan strategi pemasaran dengan menggunakan media digital dan internet yang dapat menjangkau konsumen secara tepat waktu, personal, dan relevan.

”Digital marketing dapat membantu pemilik produk untuk mempromosikan brand di bidang fashion, F&B, personal care, craft, gift, supplement, food, retail, travel, jasa, reseller, dropshipper (lokal/global), multi level marketing (MLM) dan sebagainya,” ujar Burhan Abe pada acara webinar literasi digital suguhan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (14/7/2021).

Diskusi virtual yang dipandu oleh moderator Thommy Rumahorbo itu, mengusung tema ”Digital Marketing untuk Pelaku UMKM”. Selain Burhan Abe, juga ada narasumber Novi Kurnia (Staf Pengajar Departemen Ilmu Komunikasi, Fisipol UGM), Muhammad Mustafid (Ketua LPPM UNU Yogyakarta), Misbachul Munir (Entrepreneur dan Fasilitator UMKM Desa), dan Andi Pratama sebagai key opinion leader.

Abe menjelaskan, digital marketing mempunyai beberapa kelebihan, seperti dapat digunakan pada semua jenis bisnis, bisa meningkatkan pendapatan secara efektif, mampu menjangkau target konsumen secara spesifik, dapat membantu membangun brand bisnis, dan bisa digunakan dengan perangkat apa pun.

Untuk memulai digital marketing, lanjut jurnalis senior ini, ada beberapa hal yang perlu dikuasai oleh para pelaku UMKM, seperti Google dan WhatsApp, copywriting, website, email, CTA, dan sosial media marketing.

”Pengguna media sosial di Indonesia sangat banyak. Para pelaku UMKM, dapat menggunakan perangkat seperti yang telah disebutkan di atas, karena sangat efektif. Namun sebaiknya pilih kategori bisnis,” ujar Abe.

Website, lanjut Abe, tidak hanya berfungsi sebagai identitas bisnis, tetapi juga bisa untuk membangun reputasi online yang baik dan profesional. Sehingga, para konsumen dengan mudah mengenal brand yang dipromosikan.

Dalam mempromosikan produk, sambung Abe, butuh penguasaan serta teknik membuat tulisan yang menarik dan persuasif, agar orang mau membeli produk yang ditawarkan.

Social media marketing, selain lebih cepat dekat dengan para konsumen, potensinya juga cukup besar dengan pengguna mencapai 160 juta orang di Indonesia. Beriklan di medsos, juga harus dilakukan dengan langkah yang terencana, mulai dari riset audiens, pembuatan konten yang menarik, hingga penggunaan metrik yang tepat.

“Jika orang tertarik dengan produk Anda, mereka akan rela memberi data diri agar tidak ketinggalan info promosi terbaru,” ungkap Abe.

Menurut Abe, pemasaran produk melalui media digital, tidak terlepas dari influencer, atau orang yang ditunjuk untuk mempengaruhi konsumen agar membeli produk yang ditawarkan. Orang tersebut bisa dari YouTuber, selebgram, key opinion leader (KOL), dan lain-lain.

Selain itu, digital marketing juga butuh apa yang disebut marketing tools. Dengan tools tersebut, dapat melakukan berbagai upaya pemasaran dengan mudah dan bisa lebih fokus ke perencanaan strategi bisnis.

“Manfaat digital marketing itu mudah mendatangkan pelanggan, meningkatkan penjualan, menghemat biaya promosi, melayani pelanggan dengan cepat, dan memudahkan bersaing,” jelas Abe.

Sesuai tema, fasilitator UMKM Desa Misbachul Munir menyatakan, digital marketing untuk pelaku UMKM merupakan adaptasi dengan sistem automasi dan digital dari mekanisme produksi hingga ke pemasarannya.

Masalah UMKM, kata Misbachul, telah diatur dalam PP Nomor 7 Tahun 2021, tentang kemudahan, perlindungan, pemberdayaan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah, serta penguatan UMKM Go Digital.

”Sesuai dengan kebijakan pemerintah, penguatan ekosistem ekonomi digital dengan memfasilitasi program seperti UMKM jualan online, pemanfaatan teknologi digital oleh petani atau nelayan, dan pengembangan start up digital,” ujar Misbachul.

Menurut Misbachul, ada persoalan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM berbasis digital: seperti keterbatasan SDM yang berkeahlian khusus, kurang mampu mengakses informasi, tidak memiliki kemampuan mengelola usaha yang baik, dan minim informasi dan kreativitas produk.

Masih menurut Misbchul, kemampuan pelaku UMKM untuk bersaing di pasar digital maupun konvensional sangat rendah. Untuk itu, perlu ada program pelatihan agar keterbatasan keahlian dan kurangnya akses informasi yang baik terkait siklus produksi hingga distribusi pemasaran bisa diatasi.

”Cara mengatasinya, perlu strategi dan tindakan dengan adanya kursus, pelatihan, fasilitas bagi usia produktif, dan kelompok rentan. Pendampingan secara intensif terkait akses dan pemanfaatan media informasi digital, serta kemudahan akses kredit juga harus dilakukan,” jelas Misbachul.

Misbachul Munir berharap agar pemerintah bersama aktivis sosial dan penggiat media digital, mencarikan solusi dan mendampingi para wirausahawan. Sudah seharusnya mereka berkolaborasi memandu, memfasilitasi pengembangan sektor UMKM.

”Demikian pula pemerintah dengan perangkat kementeriannya menyusun metode, strategi, dan kerja nyata melindungi serta memfasilitasi maju berkembangnya sektor UMKM di tengah pandemi Covid-19,” tegasnya.

Bagi Misbachul, kokohnya sektor UMKM berarti lapangan pekerjaan terbuka luas. Daya beli masyarakat meningkat dan terciptanya stabilitas nasional. 

Sumber: Info Jateng

Peserta SCYEP 2023-2024 

SMAN 5 Surabaya (Seraya SC)             Sharko dan Croco, boneka dan tote bag unik yang dibuat untuk mempromosikan...

Promo F&B Spesial dari Artotel Casa Kuningan

Untuk Para Karyawan di Kuningan Jakarta Rayakan semangat bekerja dari Artotel Casa Kuningan. Artotel Casa...

Lima Masalah Rambut Perempuan Indonesia 

Terobosan Kemajuan AI dalam Memberikan Analisa Kondisi Rambut yang Tepat Semua orang, baik laki-laki maupun...

- A word from our sponsor -